Kepala Badan Pangan Bersuara: 212 Merek Beras Oplosan?

Newsmenit.com Hai semoga hatimu selalu tenang. Dalam Opini Ini mari kita kupas tuntas sejarah Economy, News, Indonesia, Dunia. Pembahasan Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Kepala Badan Pangan Bersuara 212 Merek Beras Oplosan Yuk
- 1.1. Tabel Contoh Pelanggaran Kualitas Beras:
Table of Contents
Pada tanggal 7 Juli 2025, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan mengejutkan: 212 merek beras diduga melanggar standar kualitas. Temuan ini segera ditindaklanjuti dengan pelaporan ke Kapolri dan Jaksa Agung.
Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional, menegaskan bahwa tindakan ini adalah wujud perlindungan pemerintah terhadap konsumen. Praktik pencampuran atau pengoplosan beras, terutama dengan kualitas yang lebih rendah, adalah tindakan ilegal.
Kasus ini mencuat setelah pengujian laboratorium terhadap lebih dari 212 sampel beras. Hasilnya menunjukkan ketidaksesuaian antara label kemasan dan kualitas beras yang sebenarnya. Misalnya, beras yang dilabeli premium ternyata tidak memenuhi standar kualitas premium.
Arief menjelaskan bahwa proses pembentukan kualitas beras memang melibatkan pencampuran, seperti beras kepala (utuh) dengan beras pecah (broken) dalam mesin penggilingan. Namun, pelanggaran terjadi jika kadar broken atau kadar air melebihi batas maksimum yang ditetapkan.
“Jika label pada kemasan tertulis 5 kg, tetapi isinya hanya 4,8 kg, itu juga pelanggaran,” tegas Arief. “Tidak hanya beras, minyak goreng 1 liter yang diisi 0,8 liter juga merupakan tindakan pidana.”
Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga tengah menyelidiki dugaan pengoplosan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) menjadi beras premium. Bahkan, diperkirakan hampir 80% beras SPHP telah dioplos.
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri telah memeriksa empat produsen beras terkait dugaan pelanggaran ini. Perusahaan-perusahaan ini mengelola merek beras ternama, termasuk merek dari Wilmar Group (Sania, Sovia, Fortune) dan PT Belitang Panen Raya (Raja Ultima, Raja Platinum, RajaKita, RAJA).
Pada tanggal 15 Juli 2025, Arief menjelaskan lebih lanjut bahwa pemeriksaan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut sedang berjalan. Sepuluh perusahaan, termasuk yang terbesar, telah dipanggil oleh Reskrim Satgas Pangan.
Arief menekankan bahwa masyarakat berhak mendapatkan beras dengan kualitas dan takaran yang sesuai dengan label kemasan. Pemerintah berkomitmen untuk menertibkan praktik-praktik curang yang merugikan konsumen.
Tabel Contoh Pelanggaran Kualitas Beras:
Jenis Beras (Label) | Kadar Broken (Maksimum) | Kadar Broken (Hasil Uji Lab) | Pelanggaran |
---|---|---|---|
Premium | 15% | 20% | Ya |
Medium | 25% | 30% | Ya |
Itulah pembahasan mengenai kepala badan pangan bersuara 212 merek beras oplosan yang sudah saya paparkan dalam economy, news, indonesia, dunia Saya harap Anda merasa tercerahkan setelah membaca artikel ini tetap konsisten mengejar cita-cita dan perhatikan kesehatan gigi. silakan share ke rekan-rekan. lihat artikel menarik lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI