7 Emiten RI Berjaya: Ladang Emas Raksasa Bawa Berkah!

Newsmenit.com Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Pada Artikel Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Pandangan Seputar Business, News, Indonesia, Dunia 7 Emiten RI Berjaya Ladang Emas Raksasa Bawa Berkah Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham perusahaan emas di Indonesia menjadi incaran investor, terutama sejak lonjakan harga emas global.

Kenaikan harga emas dipicu oleh antisipasi keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Pasar optimis The Fed akan memangkas suku bunga.

Pada hari Selasa, 2 September 2025, harga emas dunia melonjak 1,64% ke level US$3.532,93 per troy ons. Pergerakan ini memicu reli saham-saham emas.

Harga emas mencetak rekor intraday baru di US$ 3.540.28 per troy ons, melampaui rekor sebelumnya pada 22 April yang mencapai US$ 3.500 per troy ons.

Harga emas juga mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa selama tiga hari berturut-turut: Jumat (US$3446,75), Senin (US$3475,87), dan Selasa (US$ 3532,92).

Kenaikan harga emas selama enam hari berturut-turut terakhir kali terjadi pada awal April 2025, bertepatan dengan awal perang dagang.

Cadangan emas adalah sumber pendapatan utama bagi perusahaan tambang emas. Cadangan yang besar memberikan keyakinan akan keberlanjutan operasional perusahaan.

Investor melihat cadangan emas sebagai ukuran nilai intrinsik, potensi laba, dan umur bisnis perusahaan. Perusahaan dengan cadangan besar dan mudah ditambang lebih disukai oleh investor yang mencari dividen stabil.

Cadangan emas perusahaan tambang adalah jaminan masa depan bisnis mereka. Cadangan emas memengaruhi proyeksi produksi, pendapatan, laba bersih, dan dividen.

Bertambah atau berkurangnya cadangan emas dapat memengaruhi harga saham. Semakin besar cadangan terbukti (proven reserves), semakin tinggi nilai ekonominya.

Jika cadangan emas sedikit atau hampir habis, prospek pendapatan jangka panjang akan menurun. Sebaliknya, jika cadangan terbukti berkurang atau biaya eksplorasi tidak sebanding dengan hasilnya, harga saham bisa tertekan.

Investor akan melihat cadangan emas sebagai jaminan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah catatan CNBC Indonesia Research mengenai total cadangan dari masing-masing emiten di sektor pertambangan emas.