Ancaman Trump Guncang Eropa, Apple, Wall Street Runtuh!

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Hari Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Insight Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Ancaman Trump Guncang Eropa Apple Wall Street Runtuh Jangan lewatkan informasi penting

1.1. Kesimpulan:

Pada tanggal 2 April, kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump terhadap berbagai negara sempat mengguncang pasar saham global, mendorong S&P 500 mendekati zona bearish. Namun, pasar sempat pulih setelah penundaan tarif dan kesepakatan awal dengan Inggris dan Tiongkok.

Namun, pada hari Jumat, retorika perang dagang kembali memanas. Trump mengancam akan mengenakan tarif 25% pada Apple jika produksi iPhone tidak dipindahkan ke Amerika Serikat. Saham Apple langsung merespons dengan penurunan 3%.

Selain itu, Trump juga menyatakan bahwa pembicaraan dagang dengan Uni Eropa tidak menunjukkan kemajuan dan mengusulkan tarif langsung sebesar 50% mulai 1 Juni 2025. Pembicaraan kami dengan mereka tidak ke mana-mana! tulis Trump, dikutip dari CNBC International.

Di sisi lain, saham United States Steel melonjak 21% setelah Trump mengumumkan potensi kemitraan dengan Nippon Steel, meskipun tawaran akuisisi sebelumnya sempat diblokir.

Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird, menyatakan bahwa pasar telah menikmati angin segar dari de-eskalasi konflik dagang selama enam minggu terakhir. Namun, tindakan Trump ini merupakan langkah ke arah yang salah dari sudut pandang pasar.

Rick Wedell dari RFG Advisory memperingatkan bahwa investor harus memahami bahwa isu perdagangan yang berlarut-larut ini kemungkinan akan menjadi ciri khas masa jabatan kedua Trump. Roller coaster ketegangan tarif yang mereda dan meningkat akan menjadi karakteristik penting dari warisan pemerintahannya.

Trump menegaskan bahwa ia tidak sedang mencari kesepakatan dengan Uni Eropa, dan menambahkan, Tarifnya 50%. Ia kerap memuji tarif sebagai alat negosiasi yang ampuh dan sumber pendapatan bagi pemerintah federal.

Penurunan pasar saham pada hari Jumat memperpanjang kerugian mingguan bursa AS. S&P 500, yang sempat kembali ke level netral untuk tahun ini, kembali ke wilayah negatif di akhir perdagangan.

Kesimpulan: Kebijakan perdagangan Trump terus menjadi sumber ketidakpastian bagi pasar global. Investor perlu bersiap menghadapi volatilitas dan potensi dampak dari tarif dan negosiasi dagang yang sedang berlangsung.