• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Anoreksia Pria: Maut Mengintai, Kasus Melonjak Tajam!

img

Newsmenit.com Selamat membaca semoga bermanfaat. Dalam Opini Ini aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Tulisan Yang Mengangkat Lifestyle, News, Indonesia, Trends Anoreksia Pria Maut Mengintai Kasus Melonjak Tajam Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

    Table of Contents

Anoreksia, gangguan makan serius yang ditandai dengan pembatasan makan ekstrem dan ketakutan berlebihan terhadap kenaikan berat badan, kini semakin banyak menyerang pria. Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan signifikan kasus anoreksia pada pria di berbagai negara.

Dahulu dianggap sebagai penyakit perempuan, stigma seputar anoreksia membuat banyak pria enggan mencari bantuan. Stigma ini diperparah oleh panduan medis dan terapi yang seringkali tidak relevan atau tidak sesuai dengan pengalaman pria.

Seorang pria bernama Chawner, dikutip dari Euronews Health, Kamis (28/8/2025), menceritakan bagaimana awalnya ia hanya ingin menurunkan berat badan. Namun, pujian yang diterimanya justru memicu obsesi yang berujung pada anoreksia. Ia akhirnya mencari bantuan medis karena depresi dan didiagnosis anoreksia.

Anoreksia dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk anemia, tekanan darah rendah, kerusakan organ, dan kehilangan tulang. Tingkat kematian akibat anoreksia bisa mencapai 10% dari semua kasus.

Emilio Compte, profesor di Universidad Adolfo Ibáñez, Chile, menekankan bahwa penderita gangguan mental seringkali menghadapi stigma, namun bagi pria dengan anoreksia, stigma tersebut berlipat ganda. Ia menambahkan bahwa sistem diagnosis dan terapi seolah mengecualikan pria, menumbuhkan anggapan bahwa saya bukan sakit makan karena saya pria.

Para ahli medis menekankan perlunya perbaikan alat diagnosis dan terapi yang lebih sesuai dengan kondisi pria. Misalnya, panduan medis dulu mencantumkan amenore (tidak menstruasi) sebagai salah satu indikator, yang jelas tidak relevan untuk pria. Selain itu, terapi berbasis kelompok sering berorientasi pada perempuan sehingga membuat pria merasa terasing.

Chawner kini menjalani pemulihan dan bahkan terlibat dalam riset yang memanfaatkan stand-up comedy sebagai terapi. Ia tersadar setelah dinasehati seorang perawat, Kamu tidak akan berharap laptop bisa menyala tanpa diisi daya.

Organisasi Beat mencatat bahwa dibutuhkan rata-rata 3,5 tahun sejak gejala muncul hingga penderita akhirnya mendapat perawatan. Semakin cepat mencari bantuan, semakin baik. Intervensi dini menjadi kunci pemulihan.

Meskipun anoreksia berbahaya, para pakar menegaskan bahwa pemulihan tetap mungkin. Chawner, setelah bertahun-tahun terapi, merasa lebih jauh dari gangguan tersebut meski tetap harus berhati-hati.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan anoreksia pria maut mengintai kasus melonjak tajam dalam lifestyle, news, indonesia, trends ini Silakan telusuri sumber-sumber terpercaya lainnya selalu berpikir positif dalam bekerja dan jaga berat badan ideal. Ayo bagikan kepada teman-teman yang ingin tahu. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.