• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

APBN 2025 Loyo: Pajak Seret, Defisit Makin Menganga.

img

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Pada Edisi Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai News, Indonesia. Laporan Artikel Seputar News, Indonesia APBN 2025 Loyo Pajak Seret Defisit Makin Menganga Baca tuntas artikel ini untuk wawasan mendalam.

    Table of Contents

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Pemerintah merevisi proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 menjadi 2,78% dari Produk Domestik Bruto (PDB), setara dengan Rp662 triliun. Perubahan ini dipicu oleh beberapa faktor krusial yang memengaruhi kinerja penerimaan negara.

Salah satu penyebab utama adalah performa ekonomi nasional yang belum optimal, yang berdampak langsung pada penerimaan pajak. Selain itu, pembatalan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, yang sebelumnya diproyeksikan menyumbang Rp71 triliun, turut memperburuk situasi.

Meskipun demikian, pemerintah tetap optimis dengan proyeksi penerimaan negara secara keseluruhan. Diperkirakan, total penerimaan negara dapat mencapai Rp2.076,9 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,5%. Sementara itu, belanja negara diproyeksikan terealisasi sebesar Rp3.527,5 triliun, atau sekitar 97,4% dari total anggaran yang dialokasikan.

Sektor bea dan cukai diharapkan memberikan kontribusi signifikan dengan proyeksi penerimaan mencapai Rp310,4 triliun, tumbuh 3,4%. Namun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 18,3%, menjadi Rp477,2 triliun. Hal ini sebagian disebabkan oleh tidak adanya lagi setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut pernyataan resmi, hilangnya potensi penerimaan sebesar Rp71 triliun akibat pembatalan kenaikan PPN berdampak signifikan pada kinerja penerimaan negara. Untuk mengatasi defisit tersebut, pemerintah berencana memanfaatkan tambahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun. Dana ini akan dialokasikan untuk mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), memenuhi kewajiban belanja prioritas, dan membiayai defisit anggaran.

Pemerintah berupaya keras untuk menjaga stabilitas fiskal di tengah tantangan ekonomi global dan domestik. Penggunaan SAL diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif defisit terhadap perekonomian nasional.

Sekian penjelasan tentang apbn 2025 loyo pajak seret defisit makin menganga yang saya sampaikan melalui news, indonesia Silakan eksplorasi topik ini lebih jauh lagi selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Ayo sebar informasi yang bermanfaat ini. Terima kasih telah meluangkan waktu

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.