Apple Terancam: China dan Trump Gempur di Ambang Jurang!

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Di Sesi Ini aku mau menjelaskan Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari orang. Artikel Ini Menyajikan Technology, News, Indonesia, Dunia Apple Terancam China dan Trump Gempur di Ambang Jurang Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.
Table of Contents
Pasar saham teknologi Amerika Serikat kembali mengalami tekanan pada hari Selasa, 8 April 2025, dengan saham Apple, produsen iPhone, mencatat penurunan signifikan sebesar 5% pada penutupan perdagangan. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi dampak tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Kelompok saham Magnificent Seven secara kolektif kehilangan kapitalisasi pasar yang mencengangkan, mencapai US$1,8 triliun hanya dalam dua hari perdagangan. Sentimen pasar yang sebelumnya optimis terkait potensi kesepakatan dagang mereda setelah muncul keraguan bahwa negosiasi akan mencapai titik temu sebelum tarif resiprokal diberlakukan pada hari Rabu, 9 April 2025.
Selain Apple, perusahaan teknologi lain seperti Tesla, milik Elon Musk, juga mengalami penurunan sebesar 5%. Sektor semikonduktor turut merasakan dampak negatif, dengan ETF VanEck Semiconductor merosot 2,7% setelah sempat mengalami kenaikan. Saham Intel dan Micron Technology masing-masing turun 7% dan 4%.
Analis memperkirakan bahwa tarif impor yang diberlakukan oleh Trump dapat meningkatkan harga iPhone secara signifikan. UBS memperkirakan harga iPhone 16 Pro Max dapat naik hingga US$350 di AS, sementara harga iPhone 16 Pro diperkirakan naik US$120 jika diproduksi di India. JPMorgan Chase memperkirakan Apple akan menaikkan harga produk mereka sekitar 6% di seluruh dunia akibat pemberlakuan tarif baru.
Sundeep Gantori dari UBS menyatakan bahwa terdapat ketidakpastian mengenai bagaimana kenaikan biaya produksi akan ditanggung, sejauh mana dapat diteruskan ke konsumen, dan jangka waktu tarif. Mayoritas aktivitas manufaktur Apple berlangsung di China, yang dikenakan tarif 54% oleh Trump. Trump juga menetapkan tarif tinggi untuk negara lokasi produksi Apple lainnya seperti India, Vietnam, dan Thailand.
Penurunan ini terjadi di tengah persaingan ketat yang dihadapi Apple di China, pasar smartphone terbesar di dunia. Kinerja penjualan iPhone sepanjang 2024 turun 12,6% secara tahun-ke-tahun (YoY). Apple harus mencari cara untuk meningkatkan minat beli masyarakat, tetapi tarif impor Trump menjadi tantangan tambahan.
Di tengah sentimen negatif ini, saham Broadcom mencatat kenaikan tipis sebesar 1% setelah mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai US$10 miliar hingga akhir tahun ini.
Secara keseluruhan, pasar saham teknologi AS menghadapi tekanan signifikan akibat kekhawatiran terhadap dampak tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Trump. Dampak ini dirasakan oleh berbagai perusahaan, termasuk Apple, Tesla, dan perusahaan semikonduktor. Masa depan pasar saham teknologi akan sangat bergantung pada perkembangan negosiasi dagang dan kemampuan perusahaan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh tarif impor.
Begitulah uraian mendalam mengenai apple terancam china dan trump gempur di ambang jurang dalam technology, news, indonesia, dunia yang saya bagikan Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. semoga Anda menemukan artikel lain yang menarik. Terima kasih.
✦ Tanya AI