Arab Saudi Setop Visa: Indonesia dan 13 Negara Terdampak!

Newsmenit.com Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Hari Ini mari kita kupas tuntas sejarah News, Indonesia. Informasi Relevan Mengenai News, Indonesia Arab Saudi Setop Visa Indonesia dan 13 Negara Terdampak Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

1.1. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kelancaran dan keamanan pelaksanaan ibadah haji, serta memastikan bahwa jemaah yang terdaftar secara resmi mendapatkan akses yang memadai ke semua fasilitas yang dibutuhkan.

Arab Saudi mengambil langkah tegas dengan menangguhkan sementara penerbitan visa umrah, bisnis, dan kunjungan keluarga bagi warga dari 14 negara, termasuk Indonesia. Kebijakan ini mulai berlaku sejak 13 April 2025 dan diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Juni, setelah musim haji usai.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kepadatan jemaah yang berlebihan dan untuk meningkatkan keselamatan selama pelaksanaan ibadah haji. Otoritas Saudi menemukan bahwa banyak jemaah yang tidak terdaftar, yang masuk dengan visa umrah atau jenis visa lainnya, melebihi masa berlaku izin tinggal mereka dan mencoba melaksanakan haji tanpa melalui prosedur resmi.

Pelanggaran semacam ini menyebabkan berbagai masalah, termasuk kesulitan dalam menyediakan fasilitas dasar seperti akomodasi, transportasi, dan layanan kesehatan. Akibatnya, risiko keselamatan meningkat secara signifikan, terutama mengingat cuaca panas ekstrem yang terjadi selama musim haji 2024, yang dilaporkan menyebabkan lebih dari 1.200 jemaah meninggal dunia.

Negara-negara yang terdampak oleh penangguhan visa ini meliputi Aljazair, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Indonesia, Irak, Yordania, Maroko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Tunisia, dan Yaman. Pemerintah Saudi berharap bahwa dengan memperketat peraturan visa, tragedi serupa dapat dicegah di masa mendatang. Penerbitan visa baru akan kembali dibuka setelah musim haji selesai.

Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kelancaran dan keamanan pelaksanaan ibadah haji, serta memastikan bahwa jemaah yang terdaftar secara resmi mendapatkan akses yang memadai ke semua fasilitas yang dibutuhkan.