Arus Laut Mematikan: Eropa Terancam Bencana Alam Tersembunyi.

Newsmenit.com Hai semoga semua impianmu terwujud. Hari Ini saya mau menjelaskan manfaat dari Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari. Catatan Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia Arus Laut Mematikan Eropa Terancam Bencana Alam Tersembunyi Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

1.1. tipping point

Pada tanggal 16 Agustus 2025, laporan dari The Economist menyoroti ancaman serius yang berasal dari laut, yaitu potensi kolapsnya Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC). Arus laut raksasa di Samudra Atlantik ini, yang berperan penting dalam mengatur iklim global, terancam akibat perubahan iklim.

AMOC berfungsi sebagai ban berjalan raksasa yang mengalirkan panas dari wilayah tropis menuju Atlantik Utara. Namun, peningkatan suhu global dan perubahan salinitas laut mengancam stabilitasnya. Para ilmuwan memperingatkan bahwa AMOC sangat rentan terhadap perubahan-perubahan ini.

Kolapsnya AMOC dapat memicu serangkaian bencana global. Salah satu konsekuensi utamanya adalah pendinginan drastis di belahan bumi utara. Selain itu, sabuk hujan tropis diperkirakan akan bergeser ke selatan, memperparah kekeringan di wilayah Sahel, Afrika, dan menghancurkan ekosistem Amazon yang vital.

Para ahli mengkategorikan fenomena ini sebagai tipping point iklim, sebuah titik kritis di mana perubahan menjadi dramatis, merusak, dan tidak dapat dipulihkan. Model simulasi menunjukkan bahwa kolaps AMOC dapat terjadi dalam hitungan dekade setelah suhu global melewati ambang batas tertentu.

Meskipun risiko yang ditimbulkan sangat besar, respons global terhadap ancaman ini dinilai belum memadai. Inggris baru-baru ini mulai mendanai sistem pemantauan AMOC untuk memberikan peringatan dini. Namun, secara keseluruhan, upaya mitigasi global masih minim, meskipun penelitian menunjukkan bahwa AMOC sudah mulai melemah.

Laporan tersebut menyimpulkan dengan perbandingan yang mencolok: Jika ini ancaman militer, dunia pasti sudah menyiapkan strategi. Sayangnya, karena ini soal iklim, imajinasi kita tampak belum cukup besar untuk menghadapinya. Ini menggarisbawahi perlunya tindakan yang lebih cepat dan komprehensif untuk mengatasi ancaman kolapsnya AMOC dan dampak perubahan iklim secara keseluruhan.