AS Genting! FBI: Cengkeraman China Kian Mengkhawatirkan.

Newsmenit.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Situs Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Membahas Technology, News, Indonesia, Dunia AS Genting FBI Cengkeraman China Kian Mengkhawatirkan Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Register, Cynthia Kaiser, Deputi Asisten Direktur FBI, mengungkapkan kekhawatiran mendalam mengenai peningkatan penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh kelompok siber yang didukung pemerintah China dalam melancarkan serangan terhadap infrastruktur kritis Amerika Serikat. Tanggal 6 Mei 2025 menjadi catatan penting dalam peningkatan kewaspadaan ini.
FBI memperingatkan bahwa serangan siber yang dikaitkan dengan China semakin canggih dan menargetkan sektor-sektor vital seperti telekomunikasi, energi, dan air. Kaiser menjelaskan bahwa kelompok peretas sering kali memanfaatkan celah keamanan pada perangkat lama yang tidak lagi mendapatkan pembaruan keamanan. Contohnya, kelompok Volt Typhon berhasil mengendalikan ratusan router usang untuk membentuk botnet yang digunakan untuk menyusup ke infrastruktur AS dan melancarkan serangan destruktif.
Selain serangan digital langsung, AI juga memfasilitasi bentuk-bentuk penipuan baru yang sulit dideteksi dalam jangka waktu lama. Kelompok Salt Typhoon, misalnya, berhasil membobol setidaknya sembilan perusahaan telekomunikasi AS dan jaringan pemerintah pada tahun lalu. Meskipun tidak semua upaya serangan China berhasil, AI secara signifikan meningkatkan kecepatan dan efisiensi serangan tersebut.
Kaiser menekankan pentingnya pertahanan siber yang kuat, termasuk memblokir akses tidak sah dan membatasi pergerakan penyerang di dalam jaringan. Ia menyoroti bagaimana AI membantu penyerang memetakan jaringan yang disusupi dengan lebih efektif dan mengidentifikasi langkah selanjutnya. Serangan terbaru bahkan menargetkan lebih dari 1000 perangkat Cisco.
Menurut Kaiser, China dan kelompok penjahat siber telah menunjukkan penggunaan taktik berbasis AI yang paling luas. Agen federal telah mengamati bagaimana serangan Volt Typhon bergerak secara taktis dalam sistem internal, beralih dari jaringan bisnis ke teknologi operasional. FBI terus menganalisis negara mana yang mengadopsi AI dan seberapa sering teknologi ini muncul di berbagai tahap proses serangan.
Kaiser juga menyoroti bagaimana teknologi deepfake memungkinkan penyerang untuk menipu karyawan. Misalnya, penyerang dapat menyamar sebagai CEO di aplikasi perpesanan atau pengaturan tepercaya lainnya dan meminta transfer uang atau rapat daring yang mendesak. Penjahat memanfaatkan taktik ini untuk menipu bisnis hingga jutaan dolar.
Untuk itu, Kaiser menekankan bahwa semua pihak harus lebih berhati-hati terhadap penipuan yang tersebar di ranah digital, terutama dengan perkembangan AI yang semakin pesat. FBI terus menanggapi pelaku negara dan penjahat siber yang bermotivasi finansial untuk menyerang infrastruktur AS, meskipun terjadi perubahan dalam pemerintahan dan pemangkasan pegawai federal.
Tabel: Contoh Serangan Siber yang Menggunakan AI
Kelompok Penyerang | Taktik yang Digunakan | Target |
---|---|---|
Volt Typhon | Memanfaatkan botnet dari router usang | Infrastruktur AS |
Salt Typhoon | Pembobolan jaringan telekomunikasi | Perusahaan telekomunikasi AS dan jaringan pemerintah |
Tidak Diketahui | Deepfake untuk penipuan | Bisnis dan karyawan |
Itulah rangkuman lengkap mengenai as genting fbi cengkeraman china kian mengkhawatirkan yang saya sajikan dalam technology, news, indonesia, dunia Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir ciptakan lingkungan positif dan jaga kesehatan otak. Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. Terima kasih
✦ Tanya AI