AS Irit, Indonesia Gandeng Tiongkok: Utang Baru Era Global.

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Pada Artikel Ini aku mau berbagi cerita seputar Business, News, Indonesia, Dunia yang inspiratif. Deskripsi Konten Business, News, Indonesia, Dunia AS Irit Indonesia Gandeng Tiongkok Utang Baru Era Global Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

1.1. Tabel: Data Utang Luar Negeri Indonesia dari AS dan China (Mei 2025)

Pada Mei 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa Amerika Serikat (AS) dan China merupakan dua negara kreditur utama bagi Indonesia. Data terbaru menunjukkan total Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai US$435,59 miliar, setara dengan Rp7.065,40 triliun (kurs Rp16.240).

Secara rinci, AS memberikan pinjaman sebesar US$26,58 miliar, sementara China menyalurkan US$23,16 miliar. Meskipun demikian, terdapat indikasi tren yang mendatar hingga menurun dalam pemberian utang dari kedua negara tersebut.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan pada Kamis, 15 Mei 2025, bahwa posisi ULN Indonesia pada triwulan I 2025 tumbuh 6,4% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2024 yang sebesar 4,3%. Total ULN tercatat sebesar 430,4 miliar dolar AS.

Penurunan utang dari AS di Mei 2025 tercatat sebesar 3,84% dibandingkan bulan sebelumnya. Sebaliknya, total ULN dari negara-negara pemberi pinjaman mengalami kenaikan dari US$206,44 miliar menjadi US$207,49 miliar.

Pinjaman dari AS dan China dimanfaatkan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan nasional. China, khususnya, aktif dalam mendanai proyek infrastruktur besar seperti jalan tol, pelabuhan, dan kereta cepat.

Pertimbangan strategis dan ekonomi menjadi latar belakang utama pemberian pinjaman ini. Indonesia, sebagai negara kaya sumber daya alam, menarik minat AS dan China untuk memperkuat hubungan dagang dan menjaga akses terhadap komoditas penting seperti batu bara, minyak kelapa sawit, dan nikel.

Selain pinjaman, AS juga menyalurkan dana dalam bentuk investasi langsung dan bantuan keuangan untuk sektor strategis seperti teknologi dan energi. Dinamika global, termasuk ketegangan geopolitik, turut memengaruhi strategi investasi kedua negara di kawasan Asia Tenggara.

Tabel: Data Utang Luar Negeri Indonesia dari AS dan China (Mei 2025)