• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Aset Safe Haven Loyo: Emas, Dolar, Yen Terkapar!

img

Newsmenit.com Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Detik Ini aku ingin berbagi insight tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Artikel Ini Mengeksplorasi Business, News, Indonesia, Dunia Aset Safe Haven Loyo Emas Dolar Yen Terkapar Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.

Sentimen pasar global yang membaik mendorong investor untuk mengurangi kepemilikan aset safe haven seperti emas, dolar AS, dan yen Jepang. Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai utama, mengalami penurunan minat.

Pada Jumat, 27 Juni 2025, harga emas ditutup pada US$ 3.272,99 per troy ons, menurut data Refinitiv. Sejak 13 Juni 2025, harga emas cenderung menurun, dengan kenaikan yang hanya terjadi sesekali dan tidak signifikan.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya, naik 0,11% menjadi 97,25 pada hari yang sama. Meskipun yen Jepang melemah 0,19% terhadap dolar pada hari itu, secara keseluruhan yen menunjukkan kekuatan selama pekan tersebut jika dibandingkan dengan perdagangan 23 Juni 2025.

Kesepakatan perdagangan antara AS dan China terkait pengiriman logam tanah jarang ke AS dianggap sebagai sinyal positif oleh pasar, yang semakin membebani kinerja emas. DXY sendiri telah turun 11,55% sejak 13 Juni 2025.

Situasi fiskal AS secara keseluruhan, termasuk inflasi, hubungan perdagangan, utang, dan defisit perdagangan, juga memainkan peran penting. Bilge Erten, seorang profesor ekonomi di Universitas Northeastern, menyatakan bahwa kualitas kelembagaan AS sebagai tempat berlindung yang aman telah tergerus.

Menteri Keuangan AS mengindikasikan bahwa kesepakatan dagang dengan 18 mitra dagang utama AS dapat diselesaikan sebelum libur Hari Buruh pada 1 September. Investor juga terus memantau situasi di Timur Tengah seiring meredanya ketegangan geopolitik.

Beberapa ahli berpendapat bahwa meskipun faktor politik mempengaruhi kekuatan dolar AS, devaluasinya diperkirakan akan terjadi terlepas dari hasil pemilihan presiden 2024. Kenneth Rogoff, seorang profesor Harvard, memperkirakan bahwa dolar akan terus melemah.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas:

  • Sentimen pasar global
  • Kebijakan perdagangan AS
  • Kondisi fiskal AS
  • Ketegangan geopolitik
  • Kebijakan moneter

Itulah pembahasan lengkap seputar aset safe haven loyo emas dolar yen terkapar yang saya tuangkan dalam business, news, indonesia, dunia Jangan segan untuk mencari referensi tambahan tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. silakan share ini. jangan lewatkan artikel lainnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.