Asia Berdarah: Rupiah dan Mata Uang Lainnya Terkapar!
Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Di Titik Ini mari kita telaah Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak diperbincangkan. Pemahaman Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Asia Berdarah Rupiah dan Mata Uang Lainnya Terkapar Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.
Table of Contents
Kamis, 19 Juni 2025, mata uang Asia mengalami tekanan berat terhadap dolar AS. Sentimen pasar terbebani oleh kombinasi faktor geopolitik dan kebijakan moneter.
Konflik yang memanas di Timur Tengah mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, sehingga terjadi arus modal keluar dari pasar negara berkembang (Emerging Markets) dan kembali ke Amerika Serikat.
Keputusan The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan juga menjadi katalis pelemahan mata uang Asia. Dalam pengumumannya pada hari Rabu waktu AS, The Fed mengindikasikan bahwa inflasi diperkirakan akan tetap tinggi dan pertumbuhan ekonomi akan melambat.
Meskipun demikian, proyeksi yang tercermin dalam dot plot Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) masih mengisyaratkan potensi dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2025. Namun, perlu dicatat bahwa tujuh dari 19 anggota FOMC kini memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali, sebuah peningkatan signifikan dari empat anggota pada bulan Maret.
Dot plot terbaru juga menunjukkan bahwa proyeksi pemangkasan suku bunga untuk tahun 2026 dan 2027 telah dikurangi satu kali, sehingga total pemangkasan suku bunga di masa depan diperkirakan hanya empat kali.
Indeks dolar menguat signifikan ke level 98,97, tertinggi dalam tujuh hari terakhir. Ini menandakan sentimen risk-off yang kuat di pasar keuangan global.
Bank Indonesia (BI) juga turut memberikan pengaruh terhadap nilai tukar Rupiah. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 17-18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%.
Secara keseluruhan, kombinasi ketidakpastian geopolitik, kebijakan moneter The Fed yang hawkish, dan keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga telah memberikan tekanan pada mata uang Asia, termasuk Rupiah.
Terima kasih atas kesabaran Anda membaca asia berdarah rupiah dan mata uang lainnya terkapar dalam business, news, indonesia, dunia ini hingga selesai Mudah-mudahan Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini tetap fokus pada tujuan dan jaga kebugaran. Silakan share ke orang-orang di sekitarmu. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI