Ayam Goreng Widuran: Halal atau Haram? Netizen Bersuara!

Newsmenit.com Bismillah semoga semua urusan lancar. Di Sesi Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Food, News, Indonesia. Informasi Terkait Food, News, Indonesia Ayam Goreng Widuran Halal atau Haram Netizen Bersuara Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Kasus Ayam Goreng Widuran di Solo, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat setelah terungkap penggunaan minyak babi pada kremesan ayam gorengnya. Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan pelanggan, terutama umat Muslim, yang merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai kandungan bahan non-halal tersebut.

Restoran legendaris ini kini ditutup sementara dan pemiliknya menghadapi tuntutan hukum. Ketidakpercayaan masyarakat pun meningkat, seperti yang diungkapkan oleh seorang netizen, Lama-lama juga sepi pembeli karena sudah kehilangan kepercayaan masyarakat.

Ironisnya, restoran ini tidak memiliki label non-halal, dan bahkan beberapa tahun lalu sempat memasang spanduk halal. Hal ini menambah kebingungan dan kekecewaan pelanggan. Banyak yang merasa terjebak, seperti yang diungkapkan seorang netizen, Buat yang sudah terlanjur makan ya mau gimana lagi namanya juga gak tahu, tobat aja mohon ampun pada Allah dan tinggalkan tempat makan itu.

Akun @halalcorner (26 Mei 2024) menegaskan bahwa masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Stop narasi hanya kremesannya yang tidak halal, tapi ayamnya halal. Belum jelas juga sembelihan ayamnya halal atau tidak. Jelas, ada kontaminasi bahan haram jatuhnya seluruh produk jadi haram juga, ujarnya.

Keluhan serupa juga ditemukan di Google Review, di mana pelanggan mengeluhkan kurangnya transparansi dari karyawan restoran. Seorang netizen menulis, Ini non halal, sudah tanya dan dikonfirmasi langsung dengan karyawannya di cabang Sutan Syahrir bahwa tidak halal, tapi tidak memberi penjelasannya kenapa tidak halal, dan tidak pernah memberi tahu jika tidak ditanya, padahal banyak yang berhijab makan di sini.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pelaku usaha kuliner untuk selalu transparan dan jujur mengenai kandungan bahan makanan, terutama terkait dengan status halal dan haram. Kepercayaan pelanggan adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik.

Update: 27 Mei 2024