Bandung Macet Parah: Pusat Ekonomi dan Wisata Terjebak!

Newsmenit.com Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Pada Waktu Ini aku mau menjelaskan apa itu Travel, Indonesia, Trens, Dunia secara mendalam. Konten Yang Terinspirasi Oleh Travel, Indonesia, Trens, Dunia Bandung Macet Parah Pusat Ekonomi dan Wisata Terjebak Yok ikuti terus sampai akhir untuk informasi lengkapnya.

1.1. Kita harus duduk bersama, kita harus berdiskusi, kita harus mencari win-win solution, yang bagus sehingga semua bisa terakomodir dengan baik,

Kemacetan kronis di Kota Bandung menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Menurut Kasat Lantas Polrestabes Bandung, AKBP Wahyu Pristha Utama, setidaknya ada dua faktor utama yang menyebabkan kondisi ini.

Dalam keterangannya pada Minggu, 13 Juli 2025, Wahyu menjelaskan bahwa pertumbuhan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan perkembangan infrastruktur jalan. Hal ini diperparah dengan mobilitas tinggi warga dari wilayah sekitar seperti Sumedang, Cileunyi, Padalarang, Cimahi, Lembang, dan Gunung Batu yang menuju pusat Kota Bandung pada jam-jam sibuk.

Pertumbuhan kendaraan semakin tahun semakin bertambah, sedangkan pembangunan infrastruktur dan jalannya tidak seimbang, ujarnya.

Selain itu, Wahyu juga menyoroti peningkatan volume kendaraan saat akhir pekan dan long weekend. Kota Bandung sebagai destinasi wisata kuliner, pendidikan, perbelanjaan, dan seni, selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan dari berbagai daerah.

Weekend biasa saja, Sabtu, Minggu itu rame, padat ditambah lagi long weekend mungkin hari Kamis sudah libur makin rame, makin padat, imbuhnya.

Skala kemacetan di Kota Bandung, menurut Wahyu, terbagi menjadi dua: berdasarkan waktu dan hari. Pada hari kerja, kemacetan terjadi pada jam berangkat sekolah dan kerja. Sementara pada akhir pekan, kemacetan disebabkan oleh tingginya minat wisatawan untuk mengunjungi Kota Bandung.

Menyadari kompleksitas masalah ini, Wahyu menekankan pentingnya kolaborasi dan diskusi antara berbagai pihak untuk mencari solusi yang komprehensif. Ia juga menyinggung bahwa mobilitas warga dari luar kota tidak bisa dihindari karena berkaitan erat dengan perekonomian dan pariwisata Kota Bandung.

Kita harus duduk bersama, kita harus berdiskusi, kita harus mencari win-win solution, yang bagus sehingga semua bisa terakomodir dengan baik, tegasnya.

Kota Bandung sendiri mendapatkan predikat sebagai kota termacet di Indonesia versi TomTom Traffic Index. Untuk mengatasi masalah ini, Wahyu mengajak semua pihak untuk memiliki visi, misi, dan cara pandang yang sama, serta bekerja sama secara kompak dan solid.