• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bank Dunia Tetapkan Gaji Rendah: Miskinkah Kita?

img

Newsmenit.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Pada Edisi Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia. Artikel Terkait Economy, News, Indonesia, Dunia Bank Dunia Tetapkan Gaji Rendah Miskinkah Kita Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Bank Dunia baru-baru ini memperbarui standar garis kemiskinan internasional, menggunakan data paritas daya beli (PPP) tahun 2021 sebagai acuan, menggantikan standar PPP 2017 sebelumnya. Pembaruan ini berdampak signifikan pada pengukuran tingkat kemiskinan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menurut data terbaru Bank Dunia, yang dirilis pada 17 Juni 2025, sekitar 5,4% penduduk Indonesia dianggap berada dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2024. Angka ini dihitung berdasarkan garis kemiskinan ekstrem internasional yang ditetapkan sebesar US$3,00 per hari, atau sekitar Rp 546.400 per bulan, setelah disesuaikan dengan biaya hidup di Indonesia.

Selain itu, Bank Dunia juga menetapkan garis kemiskinan untuk negara-negara berpendapatan menengah ke bawah (LMIC) sebesar US$4,20 per hari (sekitar Rp 765.000 per bulan), dan untuk negara-negara berpendapatan menengah ke atas (UMIC) sebesar US$8,30 per hari (sekitar Rp 1.512.000 per bulan). Berdasarkan standar UMIC, Bank Dunia memperkirakan bahwa 68,3% penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 2024.

Peningkatan garis kemiskinan ini secara otomatis meningkatkan angka kemiskinan di sebagian besar negara, termasuk Indonesia. Bank Dunia menjelaskan bahwa pembaruan ini bertujuan untuk membandingkan negara-negara dengan standar global yang lebih akurat dan memantau kemajuan dalam pengentasan kemiskinan secara global.

Meskipun demikian, Bank Dunia menyarankan agar Indonesia tetap menggunakan garis kemiskinan nasional dan data resmi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk keperluan kebijakan nasional. Data BPS dianggap lebih relevan untuk merancang program perlindungan sosial dan kebijakan pengentasan kemiskinan yang sesuai dengan kondisi spesifik di Indonesia.

Perlu dicatat bahwa Indonesia telah diklasifikasikan sebagai negara UMIC oleh Bank Dunia sejak tahun 2023, setelah pendapatan per kapitanya melampaui US$4.810. Hal ini memengaruhi bagaimana kemiskinan diukur dan dibandingkan dengan negara-negara lain.

Secara keseluruhan, pembaruan garis kemiskinan internasional oleh Bank Dunia memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang tingkat kemiskinan global, namun penting untuk mempertimbangkan konteks nasional dan menggunakan data yang relevan untuk merumuskan kebijakan yang efektif.

Itulah pembahasan lengkap seputar bank dunia tetapkan gaji rendah miskinkah kita yang saya tuangkan dalam economy, news, indonesia, dunia Semoga artikel ini menjadi langkah awal untuk belajar lebih lanjut ciptakan lingkungan positif dan jaga kesehatan otak. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. semoga Anda menemukan artikel lainnya yang menarik. Sampai jumpa.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.