Bea Cukai Sikat Rokok Ilegal, Negara Selamat Triliunan Rupiah.

Newsmenit.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Pada Saat Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Artikel Ini Menawarkan Economy, News, Indonesia, Dunia Bea Cukai Sikat Rokok Ilegal Negara Selamat Triliunan Rupiah Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan terus meningkatkan efektivitas pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran kepabeanan dan cukai. Hingga Juni 2025, DJBC telah melakukan 13.248 penindakan dengan nilai barang sitaan mencapai Rp 3,9 triliun.

Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama, pengawasan Bea Cukai tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga mencakup penyidikan, sanksi administratif, dan ultimum remidium. Hal ini menunjukkan komitmen DJBC dalam meningkatkan kualitas pengawasan dan efektivitas penindakan.

Meskipun jumlah penindakan secara nasional mengalami penurunan sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, Bea Cukai Kediri mencatat kinerja signifikan dengan 57 penindakan dan menyita 29,03 juta batang rokok ilegal sepanjang tahun 2025.

Secara keseluruhan, dari total penindakan yang dilakukan, berhasil diamankan 54.643.707 batang rokok ilegal dan 18.134 liter minuman mengandung etil alkohol. Nilai barang sitaan mencapai Rp 80 miliar, dengan potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp 48 miliar.

Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II juga aktif melakukan penindakan, dengan 511 kasus di bidang kepabeanan dan cukai sepanjang tahun 2025. Selain itu, Bea Cukai juga menyita empat unit mesin pembuat rokok dalam operasi pada 28 Februari 2025 di sebuah pabrik ilegal di Jawa Timur.

Selain pendekatan represif, Bea Cukai juga menerapkan strategi sosio-kultural untuk mencegah peredaran barang kena cukai ilegal. Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II, misalnya, bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat untuk mengedukasi publik tentang pentingnya mendukung peredaran barang legal dan kewajiban membayar cukai.

Sinergi pengawasan juga tercermin dari kinerja unit-unit vertikal Bea Cukai di daerah. Upaya ini diterapkan dalam berbagai operasi, salah satunya Operasi Gurita yang berlangsung sejak 28 April hingga 30 Juni 2025. Operasi ini menghasilkan 22 penyidikan, 10 sanksi administratif senilai Rp 1,2 miliar, dan 347 kasus ultimum remidium dengan nilai Rp 23,24 miliar.

Djaka Budhi Utama menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, tokoh agama, dan pelaku usaha dalam membangun kesadaran kolektif bahwa membeli barang ilegal sama dengan merugikan negara. Melalui pendekatan yang humanis dan strategis ini, kami optimistis dapat menekan peredaran rokok ilegal secara signifikan, ujarnya pada Minggu, 20 Juli 2025.

Komoditas rokok ilegal masih mendominasi penindakan, mencapai 61% dari total kasus. Dalam kurun waktu tertentu, tercatat 3.918 penindakan dengan total 182,74 juta batang rokok ilegal. Kasus-kasus ini terus ditindaklanjuti hingga tahap penyidikan.