Beras Oplosan Ritel Modern: Ditarik, Konsumen Bernapas Lega!

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Di Situs Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Membahas Economy, News, Indonesia, Dunia Beras Oplosan Ritel Modern Ditarik Konsumen Bernapas Lega baca sampai selesai.

Pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, sejumlah rak beras di ritel modern di kawasan Ciputat hingga Pamulang, Tangerang Selatan terlihat minim pilihan. Seorang petugas ritel Alfamart menyatakan bahwa beberapa merek beras, termasuk Sania dan Beras Sentra Ramos, sudah beberapa hari tidak tersedia.

Petugas Alfamidi menambahkan bahwa beberapa merek beras telah ditarik oleh distributor sejak beberapa hari terakhir. Tinggal yang di rak itu aja, ditarik-tarikin dari kemarin, ujarnya.

Meskipun demikian, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa beras tidak boleh ditarik dari peredaran. Pemerintah hanya meminta produsen untuk menurunkan harga jual sebagai efek jera atas pelanggaran mutu atau pengoplosan beras. Zulhas juga memperingatkan produsen untuk tidak berbohong terkait kualitas beras yang dipasarkan.

Nggak ditarik (dari peredaran). Jangan berbohong kalau masih mau main-main, ini sudah 14 perusahaan diperiksa, tegasnya dalam konferensi pers pada Jumat, 25 Juli 2025.

Bareskrim Polri sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus beras oplosan yang beredar di pasaran. Sebanyak 201 ton beras telah disita sebagai barang bukti. Meskipun penyelidikan telah ditingkatkan, belum ada tersangka yang ditetapkan.

Helfi, seorang petugas kepolisian, tidak menutup kemungkinan menjerat individu maupun korporasi jika terbukti melakukan pelanggaran. Pelaku pengoplos beras terancam Pasal 62 jo Pasal 8 ayat (1) huruf a dan f Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan/atau Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen mengenai ketersediaan dan kualitas beras di pasaran. Pemerintah diharapkan dapat segera menindak tegas pelaku pelanggaran dan memastikan ketersediaan beras yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.