• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Berikut beberapa opsi judul yang lebih unik dan menarik: Trump Dihukum Pasar: Obligasi AS Meroket Tak Terkendali! Efek Trump: Investor Panik, Imbal Hasil Obligasi Meledak! Trump dan Obligasi: Kisah Tragis Investor Amerika Serikat. Trump Dihukum, Obligasi AS Terbang Tinggi Tak Tergapai. Trump Ber

img

Newsmenit.com Selamat berjumpa kembali di blog ini. Detik Ini aku mau berbagi tips mengenai Business, News, Indonesia, Dunia yang bermanfaat. Konten Yang Membahas Business, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa opsi judul yang lebih unik dan menarik Trump Dihukum Pasar Obligasi AS Meroket Tak Terkendali Efek Trump Investor Panik Imbal Hasil Obligasi Meledak Trump dan Obligasi Kisah Tragis Investor Amerika Serikat Trump Dihukum Obligasi AS Terbang Tinggi Tak Tergapai Trump Ber Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.

    Table of Contents

Pada tanggal 17 Mei 2025, lembaga pemeringkat Moody's Investors Service secara resmi menurunkan peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat dari AAA menjadi AA1. Keputusan ini dipicu oleh kekhawatiran atas lonjakan beban utang dan meningkatnya biaya bunga yang harus ditanggung negara.

Penurunan peringkat ini mengakhiri status triple-A yang sebelumnya dipertahankan Moody's, berbeda dengan Standard & Poor's dan Fitch Ratings yang telah lebih dulu menurunkan peringkat AS. Reaksi pasar terhadap berita ini terlihat dari kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang AS, yang mengindikasikan aksi jual surat utang oleh investor.

Meskipun sempat mendingin pada penutupan Jumat, 23 Mei 2025, dengan penurunan sekitar 5 basis poin menjadi 4,50%, tren kenaikan yield obligasi AS secara umum masih berlanjut selama empat pekan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa harga obligasi terus menurun seiring dengan keluarnya investor dari pasar surat utang.

Di sisi lain, pasar obligasi Jepang juga mengalami turbulensi. Imbal hasil obligasi Jepang (JGB) tenor 30 tahun sempat melonjak ke level tertinggi sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1999. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa Jepang mungkin akan menjual kepemilikan surat utang AS (UST) untuk menstabilkan pasar utangnya sendiri.

Berdasarkan data per Januari 2025, Jepang masih menjadi negara dengan kepemilikan surat utang AS terbesar di dunia, yaitu sebesar US$1.079,3 miliar. Namun, dalam tiga tahun terakhir, kepemilikan UST oleh Jepang dan China cenderung menurun, masing-masing sebesar 16,97% dan 26,4%. China juga mengurangi porsi UST karena menghadapi krisis properti dan outflow modal.

Ketidakpastian terkait tarif juga menjadi faktor yang memengaruhi aksi jual di pasar surat utang. Secara keseluruhan, pasar obligasi global saat ini diwarnai oleh berbagai faktor, termasuk kekhawatiran atas utang pemerintah, kebijakan moneter, dan ketegangan perdagangan.

Demikianlah berikut beberapa opsi judul yang lebih unik dan menarik trump dihukum pasar obligasi as meroket tak terkendali efek trump investor panik imbal hasil obligasi meledak trump dan obligasi kisah tragis investor amerika serikat trump dihukum obligasi as terbang tinggi tak tergapai trump ber telah saya bahas secara tuntas dalam business, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan tulisan ini membuka cakrawala berpikir Anda tetap produktif dalam berkarya dan perhatikan kesehatan holistik. Jika kamu setuju Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.