Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata: Jerat Deepfake AI: Korban Berjatuhan, Waspadai Empat Modus! AI Palsu Mengintai: Kenali Modus, Hindari Jadi Korban! Deepfake Merajalela: Empat Modus Penipuan AI yang Membahayakan! Waspada Deepfake: AI Menipu, Kenali Modus Agar Selamat! Modus

Newsmenit.com Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Hari Ini mari kita teliti Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dibicarakan orang. Review Artikel Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata Jerat Deepfake AI Korban Berjatuhan Waspadai Empat Modus AI Palsu Mengintai Kenali Modus Hindari Jadi Korban Deepfake Merajalela Empat Modus Penipuan AI yang Membahayakan Waspada Deepfake AI Menipu Kenali Modus Agar Selamat Modus Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

1.1. Tanggal:

Serangan siber kini memasuki era baru yang menakutkan. Para pelaku kejahatan semakin lihai memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk melancarkan aksinya. Mereka mampu menciptakan video dan audio palsu yang sangat realistis, sehingga sulit dibedakan dari aslinya.

Modus penipuan yang memanfaatkan AI ini semakin beragam, mulai dari manipulasi suara hingga pembuatan video deepfake. Hal ini menjadi ancaman serius, terutama bagi sektor fintech dan keamanan rekening bank pribadi.

Kasus di Hong Kong menjadi contoh nyata betapa berbahayanya ancaman ini. Seorang penjahat berhasil meniru bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu, dan meyakinkan seorang pegawai untuk mentransfer dana sebesar hampir Rp480 miliar. Di Amerika Serikat, lebih dari separuh profesional akuntansi mengaku pernah menjadi target serangan serupa.

Penipuan Business Email Compromise (BEC) kini semakin canggih. Bahkan, sekitar 40% email BEC dibuat sepenuhnya oleh AI. Percakapan yang dihasilkan terdengar sangat natural, tanpa aksen yang mencurigakan, sehingga korban sulit membedakan antara manusia dan bot.

Skema penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis, yang dikenal sebagai pig butchering, kini dilakukan secara massal dengan bantuan AI. Penipu menggunakan alat seperti Instagram Automatic Fans untuk mengirim pesan massal dan memancing korban. Mereka juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar terlihat lebih meyakinkan.

Di Singapura, penjahat bahkan mengirim email berisi ancaman video palsu yang mencatut wajah pejabat pemerintah. Mereka menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar. Video palsu ini dibuat menggunakan foto dan video publik yang diambil dari LinkedIn atau YouTube.

Dengan semakin mudahnya akses ke perangkat lunak deepfake, penipuan jenis ini diperkirakan akan semakin meluas dan menyasar kalangan eksekutif di seluruh dunia. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap segala bentuk komunikasi yang mencurigakan.

Tanggal: 16 November 2024