Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata: Tarif Trump: Keuangan Global Berguncang, Stabilitas Terancam? Trump dan Tarif: Sistem Keuangan Global di Ujung Tanduk? Efek Trump: Stabilitas Keuangan Global Terancam Tarif? Tarif Trump: Ancaman Baru Bagi Stabilitas Keuangan Dunia? Trump Mengguncang: St

Newsmenit.com Hai selamat membaca informasi terbaru. Dalam Tulisan Ini mari kita bahas Economy, News, Indonesia, Dunia yang lagi ramai dibicarakan. Informasi Relevan Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa pilihan judul unik dengan 8 kata Tarif Trump Keuangan Global Berguncang Stabilitas Terancam Trump dan Tarif Sistem Keuangan Global di Ujung Tanduk Efek Trump Stabilitas Keuangan Global Terancam Tarif Tarif Trump Ancaman Baru Bagi Stabilitas Keuangan Dunia Trump Mengguncang St simak terus penjelasannya hingga tuntas.

Perlambatan pertumbuhan kredit menjadi konsekuensi logis dari ketidakpastian ekonomi global yang berkepanjangan. Perusahaan-perusahaan multinasional yang terlibat dalam perdagangan internasional menghadapi tantangan besar dalam merencanakan produksi dan distribusi mereka, menciptakan iklim investasi dan perdagangan yang penuh risiko.

Sektor-sektor yang sangat bergantung pada ekspor, seperti otomotif, barang industri, dan barang mewah, merasakan dampak paling signifikan akibat instabilitas perdagangan global. Investor merespons dengan mengubah portofolio investasi mereka, mencerminkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia dan gangguan rantai pasokan.

Bank-bank dengan eksposur besar terhadap pembiayaan perdagangan dan industri manufaktur menghadapi peningkatan risiko kredit. Kondisi ini diperparah oleh pelemahan ekonomi global yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perlambatan pertumbuhan di negara-negara maju, fluktuasi harga komoditas, dan peningkatan tensi geopolitik.

Perlambatan ekonomi terutama terasa di sektor industri pengolahan serta perdagangan besar dan eceran. Nilai tukar Yuan juga mengalami tekanan akibat ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Di tengah ketidakpastian global, sektor jasa keuangan di Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat. Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juni 2025 menegaskan stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) Indonesia tetap terjaga.

Perang tarif yang dimulai sejak 2018, menargetkan Tiongkok, berdampak pada pasar saham China. Ketika Trump mengumumkan kenaikan tarif pada 2 April 2025, Bursa Shanghai mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020.

Kebijakan tarif yang tinggi awalnya bertujuan memperkuat posisi ekonomi Amerika, namun setelah Trump berkuasa kembali, tarif digunakan sebagai instrumen 'balas dendam'.

Pasar saham China mengalami fluktuasi tajam akibat kebijakan atau perang tarif. Reuter melaporkan indeks SSE mengalami kenaikan setelah perang tarif dengan Amerika mereda.

Per akhir Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada level 6.927,68, mencatatkan penurunan 2,15% sejak awal tahun (ytd). Kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan akibat penyesuaian investor asing.

Meskipun demikian, sektor perbankan Indonesia tetap stabil dengan permodalan yang kuat, tercermin dari rasio Kecukupan Modal (KPMM) sebesar 25,51%. Likuiditas perbankan juga aman dengan rasio aset lancar terhadap simpanan di atas 28%.

Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatat pertumbuhan 4,92% yoy, menandakan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan tetap tinggi. Terdapat kenaikan sedikit rasio kredit bermasalah (NPL) dimana NPL gross naik menjadi 2,29%, dan NPL net 0,85%.

Secara keseluruhan, sektor perbankan menunjukkan fondasi yang kokoh dalam menjaga stabilitas dan mendukung perekonomian nasional. OJK dan industri keuangan harus tetap proaktif menjaga kewaspadaan terhadap berbagai risiko global.

Upaya mitigasi risiko terus diperkuat, termasuk dengan memantau potensi tekanan dari luar, menjaga ketahanan lembaga keuangan, dan mendorong transformasi digital serta inovasi agar sektor keuangan semakin efisien dan adaptif.

Sektor jasa keuangan Indonesia patut diapresiasi karena tetap stabil dan mampu menjalankan perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Mari bersama-sama mendukung langkah-langkah OJK dalam menjaga sektor keuangan dan kepercayaan masyarakat untuk mendorong stabilitas, integritas, dan keberlanjutan Sektor Jasa Keuangan (SJK) Indonesia.