Berikut beberapa pilihan judul yang lebih unik dan memiliki panjang 8 kata: Istana: Ekonomi RI Loyo, Bukan Salah Anggaran Efisien! Anggaran Irit Bukan Biang Kerok Ekonomi RI, Kata Istana. Ekonomi RI di Bawah 5%, Istana Bela Anggaran Efisien. Istana Bantah Anggaran Hemat Hambat Laju Ekonomi RI. Ekonomi RI

Newsmenit.com Halo bagaimana kabar kalian semua? Hari Ini aku mau berbagi cerita seputar Economy, News, Indonesia, Dunia yang inspiratif. Insight Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa pilihan judul yang lebih unik dan memiliki panjang 8 kata Istana Ekonomi RI Loyo Bukan Salah Anggaran Efisien Anggaran Irit Bukan Biang Kerok Ekonomi RI Kata Istana Ekonomi RI di Bawah 5 Istana Bela Anggaran Efisien Istana Bantah Anggaran Hemat Hambat Laju Ekonomi RI Ekonomi RI Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi:

Jakarta, 9 Mei 2025 - Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, memberikan klarifikasi terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025. Beliau menegaskan bahwa efisiensi anggaran bukanlah satu-satunya faktor penyebab melemahnya belanja pemerintah.

Menurut Prasetyo, yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto, penurunan pertumbuhan ekonomi, yang tercatat 4,87% (year on year), dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global yang kurang kondusif.

“Memang betul terjadi sedikit penurunan, tetapi kita harus memahami bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan.

Belanja pemerintah memang mengalami kontraksi sebesar 1,38% berdasarkan laporan BPS. Namun, Prasetyo menjelaskan bahwa hal ini lazim terjadi di awal tahun karena siklus anggaran pemerintah belum mencapai puncaknya.

Lebih lanjut, Prasetyo menekankan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk merealokasi dana ke sektor-sektor yang lebih produktif, seperti ketahanan pangan dan pertanian. Sektor pertanian sendiri mencatatkan pertumbuhan di atas 10% pada kuartal I-2025.

“Proses efisiensi itu adalah realokasi anggaran. Jadi, diarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang lebih produktif,” tegasnya.

Selain itu, Prasetyo juga menyoroti sentimen negatif dari luar negeri, seperti tarif impor tinggi yang diterapkan oleh Amerika Serikat, yang turut mempengaruhi ekonomi global dan berdampak pada Indonesia.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi:

Faktor	Keterangan
Belanja Pemerintah	Mengalami kontraksi, namun lazim terjadi di awal tahun.
Ekonomi Global	Dipengaruhi oleh kebijakan negara-negara sahabat dan sentimen negatif seperti tarif impor.
Efisiensi Anggaran	Bukan untuk menahan belanja, melainkan untuk realokasi ke sektor yang lebih produktif.
Sektor Pertanian	Mencatatkan pertumbuhan positif di atas 10%.

Dengan demikian, Prasetyo meminta masyarakat untuk tidak hanya melihat perlambatan ekonomi dari satu sudut pandang saja, melainkan mempertimbangkan berbagai faktor yang saling berkaitan.