• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bisakah Tukang Selingkuh Berubah? Psikolog Ungkap Faktanya!

img

Newsmenit.com Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Pada Hari Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Tulisan Yang Mengangkat Lifestyle, News, Indonesia, Trends Bisakah Tukang Selingkuh Berubah Psikolog Ungkap Faktanya Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

Jakarta, 18 Juli 2025 - Stigma tukang selingkuh seringkali melekat pada individu yang pernah mengkhianati kepercayaan pasangannya. Namun, apakah benar seseorang yang pernah berselingkuh akan terus mengulangi perbuatannya? Menurut psikolog, jawabannya tidak sesederhana itu.

Perilaku perselingkuhan sangat terkait dengan kondisi psikologis dan pola pikir seseorang. Meskipun perubahan mungkin terjadi, prosesnya tidaklah mudah. Linda Hatch, seorang psikolog, menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, perselingkuhan bisa menjadi bentuk ekspresi kebencian terhadap pasangan yang dianggap terlalu dominan.

Perselingkuhan adalah perilaku kompleks yang seringkali bukan hanya didorong oleh ketertarikan fisik semata. Hatch mengungkapkan bahwa sebagian pelaku perselingkuhan termotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan validasi seksual. Ironisnya, banyak dari mereka memiliki pasangan yang menarik secara fisik.

Motivasi lain di balik perselingkuhan adalah upaya untuk meningkatkan harga diri. Pelaku merasa seperti jagoan dan terus mencari perhatian serta validasi dari orang lain. Orang-orang seperti ini rentan terhadap kecanduan untuk menggoda.

Statistik menunjukkan bahwa 57% pria dan 54% wanita mengaku pernah berselingkuh. Sebanyak 36% perselingkuhan terjadi dengan rekan kerja. Durasi rata-rata hubungan gelap adalah dua tahun. Yang mengejutkan, 74% pria dan 68% wanita menyatakan bersedia selingkuh jika yakin tidak akan ketahuan.

Perselingkuhan seringkali menjadi cara untuk melarikan diri dari luka batin, ketakutan, dan emosi negatif lainnya. Seperti halnya kecanduan lain, perselingkuhan memberikan perasaan nyaman sementara.

Perubahan hanya mungkin terjadi jika individu tersebut memiliki kemauan kuat untuk mengubah pola pikir, menghadapi ketidakamanan yang mendalam, dan meninggalkan semua perilaku yang memicu perselingkuhan. Proses ini membutuhkan waktu, komitmen, dan pendekatan psikologis yang tepat.

Intinya: Meskipun label tukang selingkuh seringkali sulit dihilangkan, perubahan perilaku tetap memungkinkan dengan usaha dan bantuan profesional.

Penting untuk diingat: Perselingkuhan bukanlah solusi untuk masalah pribadi atau hubungan. Komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan langgeng.

Begitulah uraian mendalam mengenai bisakah tukang selingkuh berubah psikolog ungkap faktanya dalam lifestyle, news, indonesia, trends yang saya bagikan Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , Ayo ajak orang lain untuk membaca postingan ini. Terima kasih sudah membaca

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.