BlackBerry Karam: Empat Ramalan Sesat Sang Bos Membinasakan.

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini istimewa. Dalam Tulisan Ini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia. Catatan Informatif Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia BlackBerry Karam Empat Ramalan Sesat Sang Bos Membinasakan Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

1.1. BBM

Kejatuhan BlackBerry, yang dulunya merajai pasar ponsel, menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya adaptasi dan inovasi. Banyak yang berpendapat bahwa kemunculan iPhone dan Android menjadi faktor utama keruntuhan BlackBerry.

Pada tahun 2013, BlackBerry membuat keputusan penting dengan membuka layanan pesan BBM untuk pengguna Android dan iPhone. Sebelumnya, BBM hanya eksklusif untuk perangkat BlackBerry.

Namun, keputusan ini, bersama dengan faktor-faktor lain, tidak mampu menyelamatkan BlackBerry dari keterpurukan. Bahkan, BBM akhirnya dihentikan karena jumlah penggunanya terus menurun.

Salah satu keunggulan BlackBerry di masa lalu adalah keyboard fisik yang nyaman digunakan. Namun, seiring berjalannya waktu, dunia beralih ke keyboard virtual, sementara BlackBerry tetap mempertahankan keyboard fisiknya.

Para pemimpin BlackBerry, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, pada awalnya meremehkan ancaman iPhone. Mereka bahkan menganggap layar sentuh iPhone sebagai kesulitan bagi pengguna.

Balsillie pernah mengatakan bahwa iPhone akan menghadirkan kesulitan bagi penggunanya, sementara Lazaridis meramalkan BBM akan menjadi layanan favorit di Android dan iPhone.

Namun, kenyataannya, BBM justru semakin ditinggalkan oleh pengguna, yang lebih memilih WhatsApp dan iMessage.

BlackBerry juga kalah dalam hal jumlah aplikasi yang tersedia untuk ponselnya. Lazaridis berpendapat bahwa pengguna tidak membutuhkan ratusan ribu aplikasi, tetapi pada akhirnya, konsumen lebih memilih dukungan aplikasi yang besar karena banyaknya pilihan.

Kesalahan prediksi dan sikap terlalu percaya diri menjadi penyebab utama keruntuhan BlackBerry. Perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion (RIM) ini gagal beradaptasi dengan perubahan pasar dan akhirnya harus mengakui kekalahannya.

Meskipun BlackBerry kalah, namun awalnya, bos BlackBerry tidak menganggapnya sebagai masalah besar. Mereka meremehkan layar sentuh intuitif, melimpahnya aplikasi dan bentuk yang trendi membuat iPhone jadi jauh lebih diminati.