• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Brown Canyon Terancam: Sampah, Debu, dan Bau Membunuh!

img

Newsmenit.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Pada Detik Ini saya ingin menjelaskan bagaimana Travel, Indonesia, Trens, Dunia berpengaruh. Ringkasan Informasi Seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia Brown Canyon Terancam Sampah Debu dan Bau Membunuh Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

    Table of Contents

Pemandangan kontras antara keindahan Brown Canyon yang memukau dan gunungan sampah yang menggunung menjadi ironi yang menyayat hati. Lokasi wisata yang seharusnya menjadi kebanggaan, justru tercemar oleh aktivitas pembuangan sampah ilegal yang berlangsung selama puluhan tahun.

Heru, seorang warga Kebonbatur, mengungkapkan bahwa bau busuk sampah telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya. Bau tak sedap ini tercium hingga radius satu kilometer dari lokasi TPA ilegal yang terletak di perbatasan Tembalang, Semarang dan Mranggen, Demak.

Pada tanggal 4 Agustus, terlihat truk-truk pengangkut sampah hilir mudik tanpa henti, menambah polusi debu di jalanan. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya papan peringatan atau tindakan dari pemerintah setempat.

Tumpukan sampah plastik, karung bekas, dan limbah organik berserakan di sekitar gubuk pemulung. Saat musim kemarau, api sering muncul dari jurang, menyebabkan asap tebal yang mengganggu pernapasan warga.

Dedi (32), seorang penjaga malam, mengatakan bahwa asap pembakaran sampah bisa muncul dua kali seminggu. Luthfia (30), warga Perumahan Semesta Klipang, mengeluhkan bahwa bayinya sering batuk-batuk akibat asap dan abu yang masuk ke rumah.

Warga telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pemerintah desa, namun belum ada solusi yang konkret. Mereka merasa pasrah dengan keadaan ini, sementara keindahan Brown Canyon terus terancam oleh keberadaan sampah.

Kawasan yang dulunya dijuluki 'Arizona-nya Indonesia' ini kini harus berjuang melawan pencemaran lingkungan. Diperlukan tindakan tegas dari pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian Brown Canyon agar tetap menjadi destinasi wisata yang indah dan sehat.

Ironisnya, tempat yang seharusnya menjadi oase keindahan, kini terperangkap dalam pusaran masalah sampah.

Sekian uraian detail mengenai brown canyon terancam sampah debu dan bau membunuh yang saya paparkan melalui travel, indonesia, trens, dunia Selamat mengembangkan diri dengan informasi yang didapat selalu berinovasi dan jaga keseimbangan hidup. Ayo bagikan kepada teman-teman yang ingin tahu. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.