BUMI Bangkit dari Abu: Saham Bersemi Kembali?

Newsmenit.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Pada Hari Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Business, News, Indonesia, Dunia. Informasi Lengkap Tentang Business, News, Indonesia, Dunia BUMI Bangkit dari Abu Saham Bersemi Kembali Simak penjelasan detailnya hingga selesai.
- 1.1. Jakarta, [Tanggal Artikel Dibuat]
- 2.1. Disclaimer:
Table of Contents
Jakarta, [Tanggal Artikel Dibuat] – PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan pertambangan batu bara terkemuka, telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham pada hari Senin, 2 Juni 2025, untuk melaksanakan kuasi reorganisasi. Langkah strategis ini bertujuan untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan dan membuka jalan bagi pembagian dividen di masa depan.
Manajemen BUMI menjelaskan bahwa tujuan utama dari kuasi reorganisasi ini adalah untuk menyehatkan saldo laba perusahaan, sehingga memungkinkan pembagian dividen tunai kepada para investor. Aksi korporasi ini diharapkan dapat diajukan kepada regulator dalam waktu dua hari kerja setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
Meskipun pendapatan bruto BUMI mengalami penurunan sebesar 13% menjadi US$ 5,72 juta dibandingkan dengan US$ 6,57 juta pada tahun sebelumnya, laba bersih perusahaan justru mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun lalu, BUMI mencatatkan laba bersih sebesar US$ 170,9 juta, melonjak 45,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba periode tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk juga mengalami kenaikan fantastis sebesar 517,8% menjadi US$ 67,5 juta.
Kinerja positif ini didorong oleh penurunan beban pokok pendapatan perusahaan dari US$ 5.978,7 juta menjadi US$ 5.127 juta di tahun 2024. Selain itu, BUMI juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari revisi penurunan tarif royalti untuk pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) oleh pemerintah. Jika tarif royalti diturunkan menjadi 18%, BUMI diperkirakan akan mendapatkan selisih keuntungan senilai US$ 49,30 juta.
Menurut analisis Stockbit Sekuritas, BUMI akan menjadi emiten yang paling diuntungkan dari perubahan tarif royalti ini. Jika keuntungan tersebut ditambahkan langsung ke laba tahun lalu sebesar US$ 67,4 juta, maka laba BUMI akan bertambah 73,08% menjadi US$ 116,78 juta.
Kuasi reorganisasi ini akan dilakukan dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) menggunakan agio saham. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekuitas BUMI dan membuka ruang untuk pembagian dividen di masa depan. Sebagai informasi, BUMI telah mengalami saldo defisit sejak tahun 2012, yang secara tren terus membengkak dan membebani modal perusahaan.
Dengan adanya kuasi reorganisasi dan potensi penurunan tarif royalti, laba bersih BUMI diproyeksikan dapat naik 142% secara tahunan. Kombinasi kedua sentimen positif ini diharapkan dapat mendongkrak bottom line perusahaan dan meningkatkan peluang BUMI untuk membagikan dividen kepada para investor.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan investasi.
Begitulah bumi bangkit dari abu saham bersemi kembali yang telah saya jelaskan secara lengkap dalam business, news, indonesia, dunia, Saya berharap tulisan ini membuka wawasan baru tetap fokus pada tujuan hidup dan jaga kesehatan spiritual. Jangan lupa untuk membagikan ini kepada sahabatmu. jangan lewatkan artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI