Bursa Global Ukir Rekor, IHSG Menyusul? Tunggu Aja!

Newsmenit.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Pada Waktu Ini mari kita diskusikan Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang hangat. Artikel Ini Mengeksplorasi Business, News, Indonesia, Dunia Bursa Global Ukir Rekor IHSG Menyusul Tunggu Aja simak terus penjelasannya hingga tuntas.

Pada pertengahan Juli 2025, tepatnya tanggal 18, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang menggembirakan dengan kenaikan mencapai 6,52%, menyentuh level 7.379,27 dalam perdagangan intraday. Sentimen positif ini didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk musim rilis laporan keuangan perusahaan dan meredanya ketegangan tarif dagang internasional.

Pasar saham London juga mengalami keuntungan signifikan, dengan indeks FTSE 100 mencapai 9.016,98 poin pada awal perdagangan hari Selasa. Kenaikan ini menjadikan total pertumbuhan FTSE 100 selama tahun 2025 melebihi 10%. Analis berpendapat bahwa diversifikasi investor dari saham AS, akibat kekhawatiran terhadap kebijakan ekonomi Donald Trump, menjadi salah satu faktor pendorong utama.

Di sisi lain, data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal mencapai 221.000 pada pekan yang berakhir 12 Juli. Sementara itu, pasar juga menantikan keputusan bank sentral AS terkait suku bunga, dengan ekspektasi yang kuat bahwa suku bunga akan dipertahankan.

Dalam laporan keuangan perusahaan, TSMC (TSM) mencatatkan rekor laba kuartalan, yang mengindikasikan permintaan yang kuat untuk teknologi kecerdasan buatan (AI). Kinerja positif ini juga berdampak pada saham perusahaan pemasok Nvidia, yang mengalami lonjakan harga.

Bank Indonesia (BI) turut mengambil langkah strategis dengan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada tanggal 15-16 Juli 2025. Keputusan ini sejalan dengan perkiraan inflasi yang lebih rendah dan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan lima insentif kebijakan pada periode Juni-Juli 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Insentif tersebut meliputi diskon transportasi, diskon tarif tol, penebalan bantuan sosial, bantuan subsidi upah (BSU), dan perpanjangan diskon iuran JKK.

Secara global, S&P 500 dan Nasdaq melanjutkan rekornya, didorong oleh berbagai katalis, termasuk laporan laba perusahaan, data ekonomi, kebijakan tarif, dan ketidakpuasan Presiden Trump terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Indeks Straits Times (STI) Singapura juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Berikut adalah rangkuman insentif kebijakan pemerintah Indonesia:

Jenis Insentif	Nilai (Rp Triliun)
Diskon Transportasi	0.94
Diskon Tarif Tol	0.65
Penebalan Bantuan Sosial & Pangan	11.93
Bantuan Subsidi Upah (BSU)	10.72
Perpanjangan Diskon Iuran JKK	0.20

Secara keseluruhan, pasar keuangan global dan domestik menunjukkan dinamika yang menarik pada pertengahan Juli 2025, dengan berbagai faktor yang saling memengaruhi pergerakan indeks dan harga saham. Musim rilis laporan keuangan semester I 2025 diharapkan menjadi pendorong tambahan bagi IHSG hingga Agustus mendatang.