China Berjuang Ciptakan Jet Tempur Dahsyat, Atasi Bom Atom?

Newsmenit.com Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Pada Postingan Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Informasi Relevan Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia China Berjuang Ciptakan Jet Tempur Dahsyat Atasi Bom Atom Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

Pada tahun 1994, Presiden Jiang Zemin, penerus kepemimpinan sebelumnya, menekankan pentingnya pengembangan jet tempur bagi Tiongkok, bahkan menyatakan bahwa hal itu lebih bermanfaat daripada memiliki bom atom. Hal ini mencerminkan fokus strategis pada pengembangan kemampuan militer yang canggih.

Mauro Gilli, seorang peneliti dari Center for Security Studies of the Swiss Federal Institute of Technology, menyatakan pada Selasa, 13 Mei 2025, bahwa Tiongkok telah melakukan investasi besar dan kerja keras dalam membangun J-10. Hasilnya, kini tercipta ekosistem yang memungkinkan produksi J-10 secara mandiri.

Pengembangan J-10 memakan waktu sekitar dua setengah dekade. Jet tempur ini dirancang untuk pertempuran udara ke udara dan juga mampu melakukan misi serangan darat. J-10 mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2000-an dan terlibat dalam operasi tempur pada tahun 2018.

Pakistan menjadi satu-satunya negara selain Tiongkok yang mengoperasikan J-10C, varian terbaru dari jet tempur tersebut. Keberhasilan pengembangan J-10 juga didukung oleh pembelian sistem canggih dari Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet.

Pada awal hingga pertengahan 1980-an, Tiongkok memperoleh akses ke teknologi Barat berkat hubungan yang membaik, memungkinkan mereka mempelajari sistem seperti radar dan rudal. Deng Xiaoping, yang memimpin Tiongkok saat itu, menyusun program aeronautika ambisius untuk mengembangkan jet tempur dalam negeri yang sebagian besar dibuat dengan teknologi lokal.

Tiongkok mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk mengembangkan pesawat militer, alih-alih hanya bergantung pada pembelian dari negara lain seperti Amerika Serikat, Rusia, atau Prancis. Investasi besar dan pembelajaran dari negara lain menjadi kunci untuk mengatasi tantangan teknis akibat kurangnya teknologi canggih.

Meskipun demikian, baru pada tanggal 7 Mei, jet tempur J-10C Pakistan dilaporkan terlibat dalam pertempuran untuk pertama kalinya, menembak jatuh jet Rafale India yang canggih. Insiden ini menyoroti kemampuan dan peran penting J-10 dalam operasi militer modern.

Pengembangan J-10 merupakan bukti komitmen Tiongkok untuk membangun industri pertahanan yang mandiri dan kuat.