China Dilanda Krisis: Generasi Muda Terjebak dalam Ekor Busuk?

Newsmenit.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Pada Edisi Ini saya ingin membahas News, Indonesia yang sedang trending. Informasi Terbaru Tentang News, Indonesia China Dilanda Krisis Generasi Muda Terjebak dalam Ekor Busuk Jangan lewatkan informasi penting
- 1.1. Mei 24, 2025
Table of Contents
Pada Mei 24, 2025, China menghadapi tantangan serius terkait lapangan kerja bagi lulusan baru. Zhou Yun, seorang Asisten Profesor Sosiologi di University of Michigan, menyoroti bahwa sektor-sektor tradisional yang menyerap tenaga kerja, seperti startup dan pendidikan, mengalami penyusutan.
Laporan Kerja Pemerintah China 2025 menekankan perlunya perluasan lapangan kerja dan dukungan kewirausahaan melalui berbagai cara, termasuk subsidi untuk industri padat karya, pemotongan pajak, dan pengembalian premi asuransi pengangguran.
Istilah tangping atau merunduk mencerminkan kecenderungan untuk menarik diri dari persaingan kerja yang ketat. Sementara itu, istilah anak dengan ekor busuk menggambarkan generasi muda berpendidikan tinggi yang terpaksa bekerja serabutan dengan gaji rendah dan bergantung pada orang tua.
Hu Die (22 tahun), lulusan desain dari Harbin University of Science and Technology, mengungkapkan bahwa peluang kerja di bidangnya sangat terbatas. Ia merasa pesimis dengan pasar kerja yang sepi dan mengurungkan niat untuk mengejar posisi tertentu.
Fenomena ini tidak hanya dialami oleh lulusan universitas ternama. Banyak lulusan merasa bahwa pekerjaan yang tersedia tidak sepadan dengan usaha yang mereka lakukan selama kuliah.
Sektor-sektor maju seperti AI dan otomasi tetap sangat kompetitif. Profesor Eli Friedman dari Cornell University menyoroti bahwa semakin banyak anak muda yang enggan menerima pekerjaan dengan kualitas rendah atau memulai usaha kecil, berbeda dengan generasi orang tua mereka.
Zhou Yun menambahkan bahwa ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah kehilangan arah dan martabat.
Pemerintah China menyadari besarnya tantangan ini. Tahun ini, China akan mencetak rekor lulusan universitas baru sebanyak 12,22 juta orang. Menteri Sumber Daya Manusia Wang Xiaoping mengakui adanya ketidakseimbangan signifikan antara pasokan dan permintaan tenaga kerja.
Zak Dychtwald, Pendiri Young China Group, menyebut fenomena ini sebagai bukti adanya ketimpangan serius antara ekspektasi lulusan dan realita pasar kerja. Li Mengqi (26 tahun), lulusan teknik kimia dari Institut Teknologi Shanghai, telah menganggur selama delapan bulan.
Target pemerintah adalah menciptakan lebih dari 12 juta pekerjaan baru di kota-kota besar tahun ini. Ironisnya, di tengah surplus lulusan perguruan tinggi, China masih kekurangan 30 juta pekerja terampil di sektor manufaktur hingga 2025, menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan situasi ketenagakerjaan di China:
Indikator | Jumlah |
---|---|
Rekor Lulusan Baru (2025) | 12,22 Juta |
Kekurangan Pekerja Terampil (2025) | 30 Juta |
Target Pekerjaan Baru di Kota Besar (2025) | 12 Juta+ |
Sekian ulasan tentang china dilanda krisis generasi muda terjebak dalam ekor busuk yang saya sampaikan melalui news, indonesia Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Bagikan juga kepada sahabat-sahabatmu. lihat juga konten lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI