• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

China Merana: Resesi Seks Memburuk, Masa Depan Suram?

img

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Di Situs Ini mari kita eksplorasi News, Indonesia yang sedang viral. Catatan Artikel Tentang News, Indonesia China Merana Resesi Seks Memburuk Masa Depan Suram Jangan berhenti di tengah jalan

Pada tanggal 15 Juni 2025, para ekonom Goldman Sachs menyoroti bahwa penurunan populasi dan melambatnya urbanisasi di China memicu penurunan permintaan properti di masa depan. Meskipun pemerintah pusat dan daerah telah berupaya menstabilkan pasar sejak September tahun lalu, sektor real estat masih menunjukkan tanda-tanda kemerosotan yang signifikan.

Goldman Sachs memperkirakan bahwa populasi yang menyusut akan mengurangi permintaan rumah sekitar 0,5 juta unit per tahun selama dekade 2020-an, dan bahkan lebih besar lagi, yaitu 1,4 juta unit per tahun, pada dekade 2030-an. Mereka juga memprediksi bahwa permintaan rumah baru di kota-kota besar China akan tetap tertekan di bawah 5 juta unit per tahun.

Menurut William Wu, seorang analis properti China di Daiwa Capital Markets, tren ini berdampak signifikan pada pasar perumahan di sekitar sekolah. Dulu, properti di lokasi ini mengalami kenaikan harga karena permintaan yang tinggi untuk sekolah negeri yang berkualitas. Namun, dengan populasi yang menyusut dan perubahan kebijakan pendaftaran sekolah, nilai tambah rumah-rumah ini mulai menurun.

Pergeseran demografi ini menambah tekanan pada pasar properti yang telah berjuang untuk pulih sejak akhir tahun 2020. Larry Hu, Kepala Ekonom China di Macquarie, mencatat bahwa harga rumah baru turun pada laju tercepat dalam tujuh bulan terakhir di bulan Mei, memperpanjang stagnasi selama dua tahun, meskipun ada upaya pemerintah untuk menghentikan penurunan tersebut.

Penurunan pertumbuhan populasi memberikan dampak negatif yang signifikan pada pasar properti yang stagnan. Kontras dengan dekade 2010-an, ketika populasi terus meningkat dan memberikan kontribusi positif sebesar 1,5 juta unit, situasi saat ini sangat berbeda.

Sebagai indikasi penurunan angka kelahiran, hampir 36.000 taman kanak-kanak di seluruh China telah ditutup dalam dua tahun terakhir, dengan jumlah siswa prasekolah turun lebih dari 10 juta. Faktor-faktor seperti pendapatan yang stagnan, ketidakpastian prospek pekerjaan, dan sistem jaminan sosial yang kurang memadai telah membuat kaum muda China enggan memiliki lebih banyak anak.

Tingkat kesuburan di negara itu terus menurun, bahkan setelah Beijing melonggarkan kebijakan satu anak pada tahun 2016 dan meskipun ada upaya untuk mendorong kelahiran melalui insentif tunai. Premi yang dulunya cukup besar karena akses ke sekolah elit dan ekspektasi kenaikan nilai properti kini semakin berkurang.

Tianchen Xu, seorang analis dari Economist Intelligence Unit, menyatakan bahwa China masih menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan permintaan dan penawaran di pasar properti untuk mencapai titik keseimbangan. Ia memperkirakan bahwa proses ini akan memakan waktu puluhan tahun.

Namun, Xu menambahkan bahwa dalam jangka pendek, sebagian dari penurunan ini akan diimbangi oleh urbanisasi yang berkelanjutan dan permintaan untuk peningkatan perumahan. Dalam jangka pendek, sebagian dari penurunan ini akan diimbangi oleh urbanisasi yang berkelanjutan, dan permintaan peningkatan perumahan, tandasnya.

Tabel: Perbandingan Kontribusi Populasi Terhadap Permintaan Rumah

Dekade Kontribusi Populasi
2010-an +1.5 juta unit
2020-an (Perkiraan) -0.5 juta unit
2030-an (Perkiraan) -1.4 juta unit

Begitulah uraian mendalam mengenai china merana resesi seks memburuk masa depan suram dalam news, indonesia yang saya bagikan Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian selalu berinovasi dalam karir dan jaga kesehatan diri. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. Terima kasih

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.