Ciater Merana: Warung Rata, Wisata Gelap, Kriminal Mengintai.

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Saat Ini saya mau menjelaskan manfaat dari Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak dicari. Catatan Penting Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Ciater Merana Warung Rata Wisata Gelap Kriminal Mengintai, Dapatkan informasi lengkap dengan membaca sampai akhir.
Jalan Raya Subang, khususnya di area Ciater yang berbatasan dengan Lembang, Bandung Barat, kini berubah drastis. Ratusan warung yang dulunya meramaikan kawasan ini telah diratakan dengan tanah pada 12 Agustus 2025.
Bagi pengendara motor, warung-warung ini dulu bagaikan oase di tengah perjalanan. Namun, keberadaan mereka dianggap ilegal karena berdiri di lahan PTPN.
Rizaldi, seorang pengendara dari Cimahi, mengungkapkan kekhawatirannya. Jadinya kan gelap, ujarnya, mengeluhkan hilangnya penerangan dari warung-warung jagung yang dulu berjajar di sepanjang jalan.
Deni, warga Subang, juga merasakan kehilangan besar. Warung-warung itu bukan hanya tempat beristirahat, tetapi juga tempat menikmati suasana sejuk kebun teh bersama keluarga. Kadang sengaja juga dari rumah sama keluarga kesini cuma mau makan mie, karena kan suasananya sejuk, lihat kebun teh, liburan murah lah istilahnya, katanya.
Beberapa hari lalu, Satpol PP Jabar dan Kabupaten Subang menggunakan alat berat untuk membongkar bangunan semi permanen tersebut. Puing-puing bangunan masih berserakan, menjadi saksi bisu kenangan banyak orang selama puluhan tahun.
Hilangnya warung-warung ini juga berdampak pada rasa aman. Terutama bagi pengendara motor yang melintas dari Subang menuju Lembang atau sebaliknya. Jalanan yang dulunya ramai kini menjadi gelap dan sepi, meningkatkan risiko tindak kriminal dan kecelakaan.
Kondisi ini diperparah dengan keberadaan kebun teh yang tidak produktif dan Gunung Tangkuban Parahu yang sewaktu-waktu bisa aktif. Sementara itu, nasib para pemilik warung yang dulu menggantungkan hidup dari sana kini tidak jelas.
Perjalanan dari Cimahi ke lokasi ini memakan waktu sekitar 1 jam 12 menit dengan mobil, dengan jarak sekitar 19 kilometer.
Keberadaan warung-warung ini dulu sangat membantu, terutama bagi mereka yang lelah dalam perjalanan. Mereka bisa beristirahat sejenak dan merebahkan badan sebelum melanjutkan perjalanan.
Kini, Jalan Raya Subang berubah menjadi kelam dan seram di malam hari. Hilangnya penerangan dan kehadiran orang-orang di warung meningkatkan risiko tindak kriminal dan kecelakaan.
Begitulah uraian lengkap ciater merana warung rata wisata gelap kriminal mengintai yang telah saya sampaikan melalui travel, indonesia, trens, dunia Saya berharap artikel ini menginspirasi Anda untuk belajar lebih banyak tetap bersemangat dan perhatikan kesehatanmu. Jika kamu setuju semoga Anda menemukan artikel lain yang menarik. Terima kasih.
✦ Tanya AI