Dana Pendidikan Besar, Buta Aksara Siswa Jadi Sorotan.

Newsmenit.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Di Kutipan Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar Business, News, Indonesia, Dunia. Ulasan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Dana Pendidikan Besar Buta Aksara Siswa Jadi Sorotan Jangan lewatkan bagian apapun keep reading sampai habis.

1.1. Matematika
2.1. Membaca
3.1. Sains

Kualitas pendidikan di Indonesia kembali menjadi sorotan tajam setelah rilis data PISA (Program for International Student Assessment) 2022 pada Desember 2023. Skor membaca Indonesia tercatat hanya 359, angka terendah sejak partisipasi di tahun 2000. Hal ini mengindikasikan adanya krisis literasi yang mendalam, meskipun anggaran pendidikan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Data PISA 2022, yang seharusnya dilaksanakan pada 2021 namun tertunda akibat pandemi Covid-19, menyoroti dampak signifikan pandemi terhadap performa siswa di seluruh dunia. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi diduga menjadi salah satu faktor penyebab penurunan pemahaman materi siswa.

Selain PISA, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengkhawatirkan. Persentase anak usia dini yang dibacakan buku cerita atau belajar membaca bersama orang tua masih sangat rendah, yaitu hanya sekitar 17,21% dan 11,12% saja. Ini menunjukkan kurangnya keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini.

Menurut survei World's Most Literate Nations Ranked pada Maret 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca. Kondisi ini diperparah dengan fenomena siswa SMP yang lebih tertarik pada dunia maya daripada buku pelajaran, seperti yang terjadi di Buleleng, Bali.

Plt Kepala Disdikpora Buleleng, Putu Ariadi, menyebutkan bahwa penyebab rendahnya literasi bukan hanya kurikulum atau guru, tetapi juga faktor lain seperti trauma anak akibat kekerasan rumah tangga, perceraian, atau perundungan, serta kurangnya dukungan keluarga.

Anggaran pendidikan Indonesia terus meningkat, mencapai Rp 665 triliun pada 2024 dan direncanakan Rp 724,3 triliun pada 2025. Namun, peningkatan anggaran ini belum sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Skor PISA yang rendah dan banyaknya siswa SMP yang belum bisa membaca menjadi bukti nyata bahwa ada masalah mendasar yang perlu segera diatasi.

Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan reformasi menyeluruh dalam sistem pengajaran, pemetaan kemampuan individu siswa, serta pelibatan serius orang tua dalam proses belajar anak. Membatasi penggunaan ponsel di sekolah saja tidak cukup. Dibutuhkan revolusi dalam cara mendidik agar mutu pendidikan Indonesia dapat meningkat secara signifikan.

PISA 2022 memfokuskan penilaian pada kemampuan matematika siswa, dengan penekanan pada penalaran matematika. Penilaian OECD melalui PISA didasarkan pada tiga aspek utama: Matematika, Membaca, dan Sains.

Berikut adalah perbandingan skor membaca PISA 2022 beberapa negara: