Darurat Pangan: 25 Ribu Lumbung Beras Segera Dibangun!

Newsmenit.com Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Di Artikel Ini mari kita eksplorasi potensi Economy, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Konten Informatif Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Darurat Pangan 25 Ribu Lumbung Beras Segera Dibangun Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

Kabar gembira bagi petani Indonesia! Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan swasembada pangan. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) menjadi Rp 6.500/kg, dari sebelumnya Rp 6.000/kg pada tahun 2024.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa kenaikan HPP ini akan memberikan nilai yang lebih wajar bagi petani, meningkatkan pendapatan mereka, dan memacu produksi beras nasional. Lebih lanjut, untuk menampung hasil panen yang melimpah, pemerintah juga tengah membangun 25 ribu gudang improvisasi atau darurat.

Pada hari Minggu, 11 Mei 2025, Amran menyampaikan bahwa kapasitas gudang telah ditambah 1,1 juta ton. Langkah ini diambil untuk mengatasi tantangan gudang yang nyaris penuh akibat melimpahnya produksi beras nasional. Presiden Prabowo Subianto bahkan telah memerintahkan pembangunan gudang darurat yang dapat digunakan selama 5-10 tahun, serta persiapan gudang permanen di setiap desa.

Strategi penyerapan agresif oleh Bulog, dengan melibatkan penggilingan padi dari skala kecil hingga besar, juga menjadi kunci keberhasilan ini. Bulog juga mengerahkan Tim Jemput Gabah yang bekerja sama dengan penyuluh pertanian, Babinsa, serta kelompok tani hingga Gapoktan.

Hasilnya sangat menggembirakan. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog telah menembus 3,6 juta ton dan terus bertambah. Bahkan, serapan beras oleh Bulog telah mencapai lebih dari 2 juta ton, sebuah rekor tertinggi dalam sejarah serapan Januari-Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog. Amran menegaskan bahwa capaian ini sepenuhnya berasal dari hasil panen petani lokal, tanpa impor beras medium sejak awal tahun.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 18,76 juta ton hingga Juni 2025. Sementara itu, laporan USDA memperkirakan produksi Indonesia tahun ini menembus 34,6 juta ton, menjadikan Indonesia produsen beras terbesar di ASEAN.

Dengan pencapaian ini, Amran optimis stok beras nasional bisa menembus 4 juta ton pada akhir Mei 2025. Ia menyebut ini sebagai kemenangan petani Indonesia dan tonggak bersejarah dalam perjalanan penyerapan beras nasional. Biasanya serapan sebesar ini tercapai dalam setahun penuh, tapi kini dalam waktu kurang dari lima bulan, kita berhasil melampauinya. Ini lompatan eksponensial, ujar Amran.

Keberhasilan ini adalah bukti nyata peningkatan kesejahteraan petani dan langkah nyata menuju swasembada pangan. Pemerintah berharap, dengan dukungan seluruh pihak, Indonesia dapat terus meningkatkan produksi beras dan mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.