Demam Labubu: Upaya Penyelundupan Boneka Mahal Digagalkan China!

Newsmenit.com Hai selamat membaca informasi terbaru. Detik Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Tulisan Tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends Demam Labubu Upaya Penyelundupan Boneka Mahal Digagalkan China Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

1.1. CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada tanggal 28 Mei 2025, otoritas bea cukai China berhasil menggagalkan serangkaian upaya penyelundupan mainan Pop Mart, termasuk seri populer seperti Labubu dan Molly. Fenomena ini mencerminkan tingginya permintaan dan nilai jual kembali mainan tersebut di pasar domestik.

Peng Peng, Ketua Eksekutif Guangdong Society of Reform, menjelaskan bahwa harga tinggi mainan ini dipicu oleh sensasi media dan popularitas global. Namun, popularitas ini juga memicu aktivitas ilegal, seperti penyelundupan.

Menurut laporan China Daily, petugas bea cukai telah beberapa kali menyita mainan yang tidak dideklarasikan dari penumpang yang diduga ingin mengambil keuntungan dari penjualan kembali. Salah satu kasus mencolok terjadi di Bandara Internasional Changsha Huanghua, Provinsi Hunan, di mana 318 boneka disita dari tiga penumpang. Kasus serupa terjadi di Bandara Internasional Hefei Xinqiao, Provinsi Anhui, dengan 94 boneka disita dari seorang penumpang.

Perbedaan harga antara pembelian di luar negeri dan penjualan kembali di China sangat signifikan. Contohnya, boneka Molly yang dideklarasikan di bea cukai China seharga sekitar US$208 dapat dijual kembali seharga US$320. Bahkan, boneka Labubu edisi tersembunyi yang awalnya dijual seharga 99 yuan (sekitar Rp220 ribu) kini dapat dijual di atas 2.000 yuan (sekitar Rp4,5 juta).

Pada tanggal 19 Mei 2025, Pop Mart mengumumkan penghentian sementara penjualan seri The Monsters, termasuk Labubu, di semua toko di Inggris. Hal ini diduga terkait dengan praktik pembelian massal oleh penumpang yang kemudian menjualnya kembali di China dengan harga tinggi.

Popularitas boneka ini juga didorong oleh selebritas, termasuk Lisa BLACKPINK, yang terlihat membawa boneka tersebut. Peng Peng menyatakan bahwa meskipun sulit, penyelundupan dapat dicegah dengan konsistensi, seperti dalam pemberantasan penipuan daring di China.

Namun, pengacara asal Hong Kong, Joe Simone, berpendapat bahwa tindakan hukum atas kasus ini kemungkinan tidak akan diperluas dan sebagian besar hanya berujung pada denda administratif karena pelaporan barang dagangan yang tidak akurat.

Berikut adalah ilustrasi perbedaan harga yang mencolok: