Dilema Pedagang China: Trump Hantui, Kabur atau Harga Naik?

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Detik Ini mari kita ulas Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer saat ini. Catatan Singkat Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Dilema Pedagang China Trump Hantui Kabur atau Harga Naik Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

1.1. Shenzhen, [Tanggal]:

Shenzhen, [Tanggal]: Kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat menjadi momok menakutkan bagi pelaku e-commerce lintas batas di China. Wang Xin, Kepala Asosiasi E-Commerce Lintas Batas Shenzhen, mengungkapkan bahwa dampak kebijakan ini melampaui sekadar pajak, memicu lonjakan biaya operasional secara keseluruhan.

“Ini adalah pukulan telak bagi kami yang berkecimpung di bisnis e-commerce lintas batas,” ujar Wang Xin, menggambarkan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

China, sebagai pusat manufaktur global, menampung sekitar separuh penjual Amazon. Kota Shenzhen saja memiliki lebih dari 100.000 bisnis Amazon dengan pendapatan tahunan mencapai $35,3 miliar, menurut data SmartScout. Selain itu, platform e-commerce raksasa seperti Shein dan Temu juga memiliki basis manufaktur yang kuat di China.

Dave Fong, seorang pengusaha asal China yang menjual berbagai produk mulai dari tas sekolah hingga speaker aktif, mengaku terpaksa menaikkan harga ekspor ke AS hingga 30%. Ia juga berencana mengurangi inventaris dan memangkas anggaran iklan di Amazon, yang sebelumnya mencapai 40% dari pendapatannya di AS.

Tahun lalu, impor dan ekspor e-commerce China mencapai 2,63 triliun yuan (sekitar US$ 358 miliar). Kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump telah menimbulkan kegelisahan di kalangan pengusaha China yang berjualan di Amazon.

Menurut laporan Reuters, dua dari lima pengusaha mempertimbangkan untuk meninggalkan pasar Amazon. Wang Xin menekankan bahwa kondisi ini sangat sulit bagi siapa pun yang beroperasi di pasar AS.

Brian Miller, seorang pengusaha yang telah berjualan di Amazon selama tujuh tahun, menyatakan bahwa ia tidak memiliki alasan untuk mengembangkan produk baru saat ini. Untuk mengantisipasi tarif tinggi, ia harus menaikkan harga secara signifikan setelah persediaan saat ini habis dalam satu atau dua bulan.

Para pengusaha menghadapi dua pilihan sulit: menyesuaikan harga atau meninggalkan platform Amazon. Dave Fong menyatakan, Kami harus mengurangi investasi dan mengalihkan sumber daya ke wilayah lain seperti Eropa, Kanada, Meksiko, dan seluruh dunia.

Wang Xin menambahkan, Ini bukan hanya masalah pajak, tetapi seluruh struktur biaya bisa naik. Ia menegaskan bahwa penetapan tarif tinggi oleh AS merupakan pukulan besar bagi para pengusaha.

Bagi kami dan siapa pun, Anda tidak dapat bergantung pada pasar AS, itu sudah cukup jelas, kata Miller.

Miller mencontohkan, balok bangunan anak-anak yang dijual di Amazon seharga US$20, dengan biaya produksi US$3, kini akan menelan biaya $7 termasuk tarif. Untuk mempertahankan margin, ia perlu menaikkan harga setidaknya 20%, dan harga mainan yang lebih mahal mungkin akan naik 50%.

Saya tidak melihat skenario, jika keadaan tidak berubah, bahwa melayani AS dari Tiongkok masih layak dan manufaktur yang melayani AS harus dipindahkan ke negara lain seperti Vietnam, atau Meksiko, pungkas Miller.