• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dompet Menjerit: Gaya Hidup Digital Perparah Krisis Ekonomi.

img

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini istimewa. Pada Postingan Ini mari kita diskusikan Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang hangat. Diskusi Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Dompet Menjerit Gaya Hidup Digital Perparah Krisis Ekonomi Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

Fenomena 'uang makin susah dicari tapi mudah dihabiskan' semakin menjadi perhatian di kalangan masyarakat Indonesia. Gaya hidup konsumtif, didorong oleh perkembangan teknologi dan media sosial, menjadi salah satu penyebab utama.

Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), pada hari Rabu, 18 Juni 2025, menyoroti bagaimana media sosial menciptakan masyarakat yang konsumtif, di mana banyak orang terpengaruh oleh tren dan Fear of Missing Out (FOMO). Akibatnya, mereka rela meminjam uang melalui pinjaman online (pinjol) atau paylater demi memenuhi gaya hidup.

Ekonom senior INDEF, Tauhid Ahmad, menambahkan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi nasional, baik karena faktor domestik maupun global, turut berkontribusi pada sulitnya mencari uang. Ketidakpastian global membuat perusahaan menahan investasi dan ekspansi.

Selain itu, anggaran pemerintah di kuartal pertama belum memberikan dampak signifikan pada sektor-sektor yang bergantung padanya. Sementara itu, belanja untuk kebutuhan pokok relatif stabil, namun kenaikan harga sedikit saja, seperti beras, dapat menguras kantong masyarakat dengan cepat.

Kemudahan berbelanja online juga memperparah situasi ini, membuat produk konsumtif semakin mudah dijangkau. Di sisi lain, lapangan kerja yang diciptakan semakin berkurang, menciptakan ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.

Intinya, masyarakat Indonesia semakin bergerak ke arah konsumtif, bukan produktif. Anak-anak muda didorong untuk lebih konsumtif dibandingkan produktif, dan sesuatu yang tadinya tidak penting menjadi penting karena pengaruh media sosial.

Solusinya? Perlu adanya perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat, serta kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak.

Itulah rangkuman menyeluruh seputar dompet menjerit gaya hidup digital perparah krisis ekonomi yang saya paparkan dalam economy, news, indonesia, dunia Jangan ragu untuk mendalami topik ini lebih lanjut tetap optimis menghadapi tantangan dan jaga imunitas. Jika kamu suka Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.