• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dua Miliar Pekerja Informal Global: Susahnya Mencari Nafkah Halal.

img

Newsmenit.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Pada Blog Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait Business, News, Indonesia, Dunia., Deskripsi Konten Business, News, Indonesia, Dunia Dua Miliar Pekerja Informal Global Susahnya Mencari Nafkah Halal Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

    Table of Contents

Pada Mei 2025, laporan World Employment and Social Outlook dari ILO menyoroti peningkatan signifikan pekerja informal secara global. Lebih dari 2 miliar orang, atau 57,8% dari total pekerja global, kini bekerja di sektor informal.

Data ILO antara tahun 2014 dan 2024 menunjukkan bahwa produktivitas global meningkat sebesar 17,9%. Namun, pertumbuhan pekerjaan informal tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas yang memadai. Di Afrika, pertumbuhan pekerjaan informal mencapai 29,3%, sementara di negara-negara Arab mencapai 36,1%. Hal ini menggarisbawahi kerentanan pekerja informal di pasar tenaga kerja modern.

Di Indonesia, menurut data BPS Februari 2025, hanya 40,6% pekerja yang berada di sektor formal. Sisanya bekerja sebagai buruh lepas, pedagang kaki lima, pekerja keluarga tidak dibayar, dan pengemudi ojek online tanpa kontrak tetap. Dari 145,77 juta angkatan kerja aktif, mayoritas bergantung pada status kerja yang tidak pasti.

Laporan ILO juga menyoroti ketidaksesuaian pendidikan sebagai masalah utama. Ironisnya, pengangguran di Indonesia didominasi oleh kalangan terdidik, dengan 842 ribu penganggur bergelar sarjana dan 2,29 juta penganggur lulusan SMA. Ini mencerminkan ketidaksesuaian antara pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

Pertumbuhan ekonomi tidak secara otomatis menciptakan pekerjaan yang layak. Transformasi teknologi dan restrukturisasi industri menuntut keterampilan yang semakin spesifik. Namun, dalam satu dekade terakhir, pekerjaan informal justru tumbuh lebih cepat (13,7%) daripada pekerjaan formal (12,6%) secara global.

Di 59 negara, hanya 47,7% pekerja yang memiliki pendidikan yang sesuai dengan pekerjaan mereka, dan lebih dari 33,4% masih kurang berpendidikan. Pekerja informal juga tidak menikmati kemajuan produktivitas global. Banyak dari pertumbuhan tenaga kerja terserap di sektor dengan upah rendah, tanpa jaminan sosial, dan tanpa masa depan yang pasti.

Tingginya angka pekerja informal di Indonesia tidak hanya menyimpan kerentanan ekonomi, tetapi juga berpotensi menghambat transformasi struktural ekonomi. Sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, yang sebagian besar diisi oleh pekerja informal dan lulusan SD ke bawah, meskipun sektor digital dan ekonomi hijau digembar-gemborkan sebagai masa depan.

Terima kasih telah menyimak dua miliar pekerja informal global susahnya mencari nafkah halal dalam business, news, indonesia, dunia ini sampai akhir Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain optimis terus dan rawat dirimu baik-baik. Mari berikan manfaat dengan membagikan ini. Terima kasih

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.