Dua Raksasa Prajogo Pangestu Siap Menggebrak Pasar Modal 2025!

Newsmenit.com Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Pada Kesempatan Ini saya ingin menjelaskan bagaimana Business, News, Indonesia, Dunia berpengaruh. Laporan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Dua Raksasa Prajogo Pangestu Siap Menggebrak Pasar Modal 2025 Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.
- 1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]
Table of Contents
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Terjadi serangkaian aksi korporasi menarik di pasar modal Indonesia, melibatkan beberapa konglomerasi besar. Salah satu yang menjadi sorotan adalah transaksi yang melibatkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan anak usahanya, PT Griya Idola (GI).
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 24 April 2025, BRPT dan GI telah mengalihkan seluruh kepemilikan saham mereka di PT Barito Investama Prima (BIP) kepada Grup CAP dan afiliasinya melalui PT Chandra Daya Investasi (CDI). Transaksi ini mengubah komposisi kepemilikan saham di BIP, di mana CDI kini menjadi pemegang saham mayoritas dengan 20.399 saham senilai Rp 20,39 miliar atau sekitar 99,99%. Sebelumnya, BRPT memiliki 99,95% saham BIP, sementara GI memiliki 0,05%.
PT Chandra Daya Investasi (CDI) sendiri merupakan anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang bergerak di bidang investasi, khususnya dalam infrastruktur. Manajemen TPIA menyatakan bahwa CDI menjadi salah satu motor pertumbuhan Chandra Asri Group, mengingat prospek bisnis infrastruktur yang menjanjikan. Saat ini, perseroan sedang menjajaki kemungkinan IPO atas PT CDI, namun masih dalam tahap pembahasan internal.
Selain itu, Direktur Utama Barito Pacific, Agus Salim Pangestu, sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa perseroan akan melakukan ekspansi di lini bisnis properti, selain fokus pada petrokimia melalui TPIA dan panas bumi melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Pengembangan kawasan industri di Subang telah dimulai sejak 2023 dan ditargetkan selesai dalam lima tahun mendatang. Kawasan industri ini berlokasi strategis dekat dengan Pelabuhan Patimban.
Di sisi lain, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), yaitu PT Summarecon Investment Property (SMIP), juga dikabarkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, Direktur SMRA, Lydia Tjio, menyampaikan bahwa proses IPO SMIP ditunda karena kondisi pasar yang masih volatil. Meskipun demikian, potensi listing SMIP tetap terbuka seiring dengan pulihnya harga saham SMRA dan potensi peningkatan likuiditas pasar.
Aksi korporasi ini menunjukkan dinamika yang menarik di pasar modal Indonesia, di mana perusahaan-perusahaan besar terus berupaya untuk mengembangkan bisnis dan memanfaatkan peluang yang ada. Investor perlu mencermati perkembangan ini dengan seksama, mengingat potensi dampaknya terhadap kinerja perusahaan dan pasar secara keseluruhan.
Itulah pembahasan komprehensif tentang dua raksasa prajogo pangestu siap menggebrak pasar modal 2025 dalam business, news, indonesia, dunia yang saya sajikan Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Bantu sebarkan dengan membagikan ini. cek artikel menarik lainnya di bawah ini. Terima kasih.
✦ Tanya AI