Duel Udara Panas: Kekuatan Jet Tempur Israel dan Iran?

Newsmenit.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Di Momen Ini mari kita teliti Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dibicarakan orang. Laporan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Duel Udara Panas Kekuatan Jet Tempur Israel dan Iran Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik didih pada Sabtu, 14 Juni 2026, setelah serangkaian serangan militer antara Israel dan Iran. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran global akan potensi konflik regional yang lebih luas.

Menurut laporan Force Index, kekuatan jet tempur Iran saat ini tertinggal jauh dibandingkan dengan armada Israel yang lebih modern. Sebagian besar pesawat tempur Iran menggunakan teknologi yang sudah usang, dengan hanya MiG-29 dan F-14 yang dilengkapi radar pasca-Perang Vietnam. Bahkan, sistem radar ini pun telah dipelajari secara mendalam oleh negara-negara Barat, sehingga rentan terhadap gangguan elektronik.

Serangan besar-besaran Israel ke Iran dimulai pada Jumat, 13 Juni 2025, melalui serangan udara langsung menggunakan jet tempur. Ini menandai pertama kalinya sejak Perang Iran-Irak (1988) wilayah udara Iran ditembus dan diserang langsung oleh musuh.

Setelah embargo senjata PBB berakhir pada tahun 2020, Iran memiliki kesempatan untuk memodernisasi armada tempurnya. Peluang ini semakin terbuka lebar setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022. Ketergantungan Rusia pada drone Iran, serta berkurangnya tekanan Barat terhadap Moskow, memberikan Tehran posisi yang lebih kuat untuk meminta pembelian jet tempur dari Rusia.

Pada Januari 2025, Iran secara resmi memesan jet tempur Su-35 dari Rusia. Laporan tidak resmi menyebutkan rencana pembelian sebanyak 64 unit. Namun, kelambanan Iran dalam mempercepat akuisisi jet tempur baru ini telah meningkatkan kerentanannya, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel dan negara-negara Barat.

Meskipun Su-35 bukanlah jet tempur tercanggih di dunia saat ini dan memiliki beberapa kekurangan dibandingkan F-35 atau jet tempur Tiongkok seperti J-20 dan J-16, pesawat ini jauh lebih unggul dibandingkan armada lama Iran. Su-35 dirancang khusus untuk menghadapi jet siluman dalam pertempuran intens.

Eskalasi ini memicu kekhawatiran global akan kemungkinan pecahnya perang regional berskala luas, terutama setelah Israel memperluas serangannya dengan menghantam fasilitas energi terbesar Iran di ladang gas South Pars. Hal ini membuat perencanaan serangan terhadap Iran jadi jauh lebih mudah dibandingkan jika mereka sudah memiliki armada jet tempur modern yang lengkap.

Upaya modernisasi armada Iran sempat dilakukan pada tahun 1990-an, tetapi tekanan Amerika Serikat terhadap Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet menggagalkan banyak kontrak pembelian.

Satu-satunya rudal berpemandu radar aktif milik Iran, AIM-54 dan versi lokalnya Fakour-90, juga dianggap usang dan belum teruji efektivitasnya.