• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ekonomi Amerika Serikat: Empat Bukti Suram Tak Terbantahkan!

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Detik Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Konten Yang Terinspirasi Oleh Business, News, Indonesia, Dunia Ekonomi Amerika Serikat Empat Bukti Suram Tak Terbantahkan jangan sampai terlewat.

    Table of Contents

Pada bulan April 2025, Indeks Keyakinan Konsumen di Amerika Serikat mengalami penurunan signifikan, menurut laporan dari The Conference Board. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran yang meningkat di kalangan masyarakat terkait prospek ekonomi di masa depan.

Beberapa faktor berkontribusi terhadap sentimen negatif ini, termasuk potensi dampak inflasi dari kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan. Perlambatan ekonomi dirasakan oleh berbagai sektor bisnis dan masyarakat, meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan resesi.

Meskipun ekonomi AS mencatat pertumbuhan sebesar 2,4% pada kuartal sebelumnya, angka ini masih di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,3%. Kekhawatiran utama berasal dari kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, yang dikhawatirkan akan meningkatkan biaya hidup.

Kondisi ini mengindikasikan potensi penurunan dalam belanja konsumen, yang dapat berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Lonjakan impor sebesar 41,3% juga memperlambat laju ekonomi, karena bisnis dan konsumen bergegas menimbun barang sebagai antisipasi kenaikan harga akibat tarif.

Ekspektasi pendapatan juga berubah menjadi negatif untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, dengan hampir separuh responden memperkirakan penurunan harga saham dalam 12 bulan mendatang.

Pertumbuhan belanja konsumen melambat menjadi 1,8%, laju terendah sejak kuartal kedua 2023, sementara belanja pemerintah federal turun sebesar 5,1%, penurunan terbesar sejak kuartal pertama 2022.

Indeks Situasi Saat Ini hanya mengalami penurunan kecil menjadi 133,5, menunjukkan bahwa konsumen masih menilai kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja saat ini relatif stabil. Namun, Indeks Ekspektasi mengalami penurunan tajam sebesar 12,5 poin menjadi 54,4, jauh di bawah ambang batas 80 yang sering dikaitkan dengan potensi resesi.

Secara kuartalan, ekonomi AS mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada kuartal I-2025, seperti yang dilaporkan oleh Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu, 30 April. Angka PMI Manufaktur versi Institute for Supply Management (ISM) untuk AS pada periode April 2025 mengalami penurunan menjadi 48,7. Sebaliknya, investasi tetap melonjak 7,8%, tertinggi sejak kuartal kedua 2023.

Penurunan angka PMI ini telah terjadi selama tiga bulan berturut-turut, mencapai puncaknya pada Januari 2025 di angka 50,9. Kebijakan tarif agresif dari pemerintahan Trump menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan ini. Pengenaan tarif tinggi terhadap barang impor, terutama dari China, telah meningkatkan biaya produksi dan menciptakan ketidakpastian dalam rantai pasokan.

Akibatnya, perusahaan-perusahaan menunda investasi dan perekrutan tenaga kerja, serta mengurangi produksi. Sektor-sektor lain seperti konstruksi dan ritel juga menunjukkan tanda-tanda pelemahan, dengan laporan penurunan penjualan dan pengurangan tenaga kerja.

Kombinasi faktor-faktor ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS mungkin menuju resesi jika tren negatif ini berlanjut. Sementara itu, 1,916 juta klaim berkelanjutan diajukan, naik dari 1,833 juta pada minggu sebelumnya dan level tertinggi yang terlihat sejak November 2021.

Para ekonom melihat peningkatan klaim berkelanjutan sebagai tanda bahwa mereka yang menganggur membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari pekerjaan baru. Klaim pengangguran yang meningkat berarti lebih banyak orang mengajukan tunjangan pengangguran atau melaporkan kehilangan pekerjaan dalam periode tertentu.

Itulah pembahasan komprehensif tentang ekonomi amerika serikat empat bukti suram tak terbantahkan dalam business, news, indonesia, dunia yang saya sajikan Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Mari sebar informasi ini ke orang-orang terdekatmu. Terima kasih

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.