• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ekonomi Meroket, Properti Merana: Kisah Pahit Para Pengembang.

img

Newsmenit.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Kini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Informasi Terbaru Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Ekonomi Meroket Properti Merana Kisah Pahit Para Pengembang baca sampai selesai.

    Table of Contents

Meskipun ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 5,12% (year-on-year) pada kuartal II-2025, sektor properti belum sepenuhnya merasakan dampak positifnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perbaikan dalam pertumbuhan real estate sebesar 3,7% (yoy) pada periode yang sama.

Namun, peningkatan ini belum sejalan dengan kinerja keuangan perusahaan properti. Tekanan ekonomi, termasuk deflasi yang mengindikasikan lemahnya permintaan dan penurunan daya beli masyarakat, menjadi faktor penghambat utama. Perlambatan juga terlihat pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang turun dari 8,9% pada Maret menjadi 7,7% pada Juni 2025, mencerminkan penurunan permintaan hunian.

Kondisi ini diperparah oleh melemahnya daya beli kelas menengah, yang selama ini menjadi penggerak utama penjualan rumah tapak dan apartemen kelas menengah. Banyak dari mereka menunda pembelian properti karena ketidakpastian ekonomi dan pendapatan.

Akibatnya, sejumlah emiten properti mengalami penurunan laba bersih yang signifikan, bahkan beberapa kembali mencatatkan kerugian. Dari delapan emiten properti yang telah merilis laporan keuangan semester I/2025, hanya dua yang mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan, yaitu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Emiten lain seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Intiland Development Tbk (DILD), dan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mengalami penurunan pertumbuhan laba. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) bahkan mencatatkan kerugian yang membengkak hampir empat kali lipat.

Berikut adalah rangkuman kinerja beberapa emiten properti pada semester I/2025:

Emiten Kinerja
APLN Rugi membengkak
BEST Berbalik rugi
DILD Penurunan pertumbuhan laba signifikan
PWON Pertumbuhan laba positif
ASRI Pertumbuhan laba positif

Secara keseluruhan, meskipun ada indikasi perbaikan dalam sektor real estate, kinerja keuangan perusahaan properti masih tertekan oleh berbagai faktor ekonomi. Pemulihan yang berkelanjutan akan sangat bergantung pada peningkatan daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Begitulah uraian mendalam mengenai ekonomi meroket properti merana kisah pahit para pengembang dalam business, news, indonesia, dunia yang saya bagikan Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam tetap konsisten dan utamakan kesehatan keluarga. Bagikan kepada sahabat agar mereka juga tahu. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.