Ekonomi Meroket, Properti Merana: Kisah Pahit Para Pengembang.
Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Pada Kesempatan Ini mari kita bahas Business, News, Indonesia, Dunia yang lagi ramai dibicarakan. Informasi Mendalam Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Ekonomi Meroket Properti Merana Kisah Pahit Para Pengembang Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.
Table of Contents
Meskipun ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 5,12% (year-on-year) pada kuartal II-2025, sektor properti belum sepenuhnya merasakan dampak positifnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perbaikan dalam pertumbuhan real estate sebesar 3,7% (yoy) pada periode yang sama.
Namun, peningkatan ini belum sejalan dengan kinerja keuangan perusahaan properti. Tekanan ekonomi, termasuk deflasi yang mengindikasikan lemahnya permintaan dan penurunan daya beli masyarakat, menjadi faktor penghambat utama. Perlambatan juga terlihat pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang turun dari 8,9% pada Maret menjadi 7,7% pada Juni 2025, mencerminkan penurunan permintaan hunian.
Kondisi ini diperparah oleh melemahnya daya beli kelas menengah, yang selama ini menjadi penggerak utama penjualan rumah tapak dan apartemen kelas menengah. Banyak dari mereka menunda pembelian properti karena ketidakpastian ekonomi dan pendapatan.
Akibatnya, sejumlah emiten properti mengalami penurunan laba bersih yang signifikan, bahkan beberapa kembali mencatatkan kerugian. Dari delapan emiten properti yang telah merilis laporan keuangan semester I/2025, hanya dua yang mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan, yaitu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Emiten lain seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Intiland Development Tbk (DILD), dan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mengalami penurunan pertumbuhan laba. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) bahkan mencatatkan kerugian yang membengkak hampir empat kali lipat.
Berikut adalah rangkuman kinerja beberapa emiten properti pada semester I/2025:
| Emiten | Kinerja |
|---|---|
| APLN | Rugi membengkak |
| BEST | Berbalik rugi |
| DILD | Penurunan pertumbuhan laba signifikan |
| PWON | Pertumbuhan laba positif |
| ASRI | Pertumbuhan laba positif |
Secara keseluruhan, meskipun ada indikasi perbaikan dalam sektor real estate, kinerja keuangan perusahaan properti masih tertekan oleh berbagai faktor ekonomi. Pemulihan yang berkelanjutan akan sangat bergantung pada peningkatan daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Demikian ekonomi meroket properti merana kisah pahit para pengembang sudah saya bahas secara mendalam dalam business, news, indonesia, dunia Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI