• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ekonomi RI di Ujung Tanduk, Pertanda Buruk Mengintai!

img

Newsmenit.com Bismillah semoga semua urusan lancar. Pada Hari Ini aku mau membahas informasi terbaru tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Pandangan Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Ekonomi RI di Ujung Tanduk Pertanda Buruk Mengintai Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) memberikan catatan kritis terhadap kinerja ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi 4,87% (year-on-year) dari 5,11% pada periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi sinyal peringatan dini.

Menurut INDEF, perlambatan ini bukan hanya disebabkan oleh dinamika ekonomi global, tetapi juga oleh kegagalan transformasi struktural di dalam negeri. Indonesia dinilai terlalu bergantung pada ekspor komoditas mentah, sehingga rentan terhadap fluktuasi harga global.

Salah satu poin utama yang disoroti adalah fenomena dual shocks akibat volatilitas harga komoditas. Di satu sisi, terdapat peningkatan pendapatan dari lonjakan harga batubara dan minyak mentah. Namun, di sisi lain, penurunan harga komoditas seperti nikel dan CPO berdampak negatif pada sektor hilirisasi dan tenaga kerja di daerah berbasis tambang dan perkebunan.

INDEF juga menyoroti beberapa masalah domestik yang memperparah situasi. Pertama, Indonesia rentan terhadap perlambatan ekonomi global. Kedua, terdapat dual shocks yang menggerus neraca perdagangan akibat volatilitas harga komoditas. Ketiga, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 berada di bawah ancaman stagnasi ekonomi.

Investasi yang stagnan dan konsumsi rumah tangga yang melemah menunjukkan bahwa daya dorong utama pertumbuhan ekonomi sedang lesu. Belanja pemerintah juga tidak berfungsi sebagaimana mestinya, bahkan dikontraksi oleh efisiensi anggaran sebesar Rp 300 triliun.

Sektor-sektor yang seharusnya menjadi mesin pertumbuhan, seperti manufaktur dan pertambangan, mengalami stagnasi. Pertumbuhan tinggi sektor pertanian yang berbasis musiman hanya menutupi masalah yang lebih dalam.

Kebijakan suku bunga tinggi dan efisiensi anggaran membuat likuiditas perekonomian mengering. Suku bunga Bank Indonesia (BI Rate), suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan yield Surat Berharga Negara (SBN) yang naik mendorong migrasi likuiditas ke aset-aset berimbal hasil tinggi.

Dunia usaha juga mengalami kelesuan, tercermin dari pertumbuhan kredit yang melambat. Data menunjukkan peningkatan undisbursed loan, yaitu kredit yang sudah disetujui bank namun belum ditarik oleh dunia usaha untuk produksi maupun ekspansi.

INDEF menekankan urgensi kombinasi kebijakan optimalisasi potensi domestik, stimulus fiskal tepat sasaran, dan dukungan ekosistem industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah perlu lebih agresif dalam merespons tren perlambatan ekonomi global dengan strategi diversifikasi dan peningkatan daya saing manufaktur berbasis teknologi tinggi. Catatan ini di sampaikan pada hari Rabu, 7 Mei 2025.

Tanpa transformasi struktural ekonomi sektoral berbasis inovasi dan produktivitas, hilirisasi hanya akan menjadi slogan tanpa dampak nyata terhadap kinerja agregat ekonomi. Pemerintah perlu segera memperbaiki kebijakan ekonomi untuk mengatasi tantangan yang ada.

Demikianlah ekonomi ri di ujung tanduk pertanda buruk mengintai telah saya bahas secara tuntas dalam economy, news, indonesia, dunia Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. silakan share ke temanmu. cek artikel menarik lainnya di bawah ini. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.