Elon Musk Kembali: Tesla Bangkit dari Kubur!

Newsmenit.com Selamat berjumpa kembali di blog ini. Detik Ini mari kita bahas tren Technology, News, Indonesia, Dunia yang sedang diminati. Informasi Terkait Technology, News, Indonesia, Dunia Elon Musk Kembali Tesla Bangkit dari Kubur Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.

Saham Tesla mengalami lonjakan signifikan sepanjang Mei 2025, naik lebih dari 22%. Kebangkitan ini terjadi di tengah tantangan penurunan penjualan di pasar utama seperti China dan Eropa.

Katalis utama di balik reli saham ini adalah kembalinya fokus Elon Musk ke bisnis intinya. Musk mengumumkan pengurangan keterlibatannya dalam aktivitas politik, terutama setelah Donald Trump mengakhiri penugasannya sebagai pegawai pemerintah khusus di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Meskipun tetap menjadi penasihat Trump, Musk menyatakan akan membatasi waktunya untuk urusan pemerintahan menjadi satu atau dua hari per minggu hingga akhir masa jabatan. Trump sendiri mengonfirmasi hal ini melalui platform Truth Social pada Senin, 2 Juni 2025, dengan mengatakan, Ini adalah hari terakhirnya, tapi sejatinya tidak, karena Elon akan selalu bersama kami.

Musk menegaskan komitmennya untuk kembali fokus pada Tesla dan perusahaan-perusahaan lainnya, termasuk SpaceX, xAI, dan platform X. Pasar merespons positif sinyal ini, yang dilihat sebagai langkah untuk menstabilkan dan mendorong pertumbuhan Tesla.

Selain itu, Tesla diuntungkan dari posisinya yang kuat di pasar domestik. Dengan dua pabrik besar di AS, Fremont dan Austin, Tesla lebih siap menghadapi dampak tarif perdagangan dibandingkan para pesaingnya. Proporsi komponen buatan Amerika yang tinggi juga menjadi keunggulan dalam iklim geopolitik yang menantang.

Bloomberg melaporkan bahwa Tesla berencana meluncurkan layanan robotaxi di Austin, Texas, pada 12 Juni 2025. Layanan ini akan menggunakan armada Model Y yang dilengkapi dengan teknologi Full Self Driving terbaru. Jika berhasil, ini akan menjadi tonggak penting setelah bertahun-tahun janji Musk tentang kendaraan tanpa sopir.

Meskipun kinerja saham Tesla selama 2025 masih turun sekitar 14% year-to-date, pemulihan tajam pada bulan Mei memberikan angin segar bagi para investor. Tesla berhasil mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan Apple, yang mengalami penurunan 19% sejak awal tahun, menjadikannya yang terburuk di antara saham teknologi raksasa.

Namun, tekanan terhadap Musk tidak hanya datang dari pasar. Sejumlah pemimpin dana pensiun AS menuntut dewan direksi Tesla untuk mengendalikan waktu kerja Musk, bahkan meminta kewajiban minimum 40 jam per minggu untuk menyelamatkan Tesla dari apa yang mereka sebut sebagai krisis.