Emas Diobral: Pesta Pora Usai, Harga Runtuh Seketika!

Newsmenit.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Kutipan Ini mari kita ulas Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer saat ini. Laporan Artikel Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Emas Diobral Pesta Pora Usai Harga Runtuh Seketika jangan sampai terlewat.
- 1.1. Meredanya Ketegangan Geopolitik:
- 2.1. Sinyal Hawkish The Fed:
Table of Contents
Harga emas global mengalami penurunan dalam sepekan terakhir, dipengaruhi oleh dua faktor utama: meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan sinyal kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve).
Menurut data 20 Juni 2025, harga emas spot ditutup pada US$ 3.367,98 per troy ons, turun 0,13% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya (13 Juni 2025) di US$ 3.432,19 per troy ons. Secara keseluruhan, emas mengalami penurunan sekitar 1,87% selama seminggu.
Meredanya Ketegangan Geopolitik: Setelah eskalasi konflik di awal Juni, situasi di Timur Tengah mulai stabil. Hal ini mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas, yang biasanya meningkat di masa ketidakpastian.
Sinyal Hawkish The Fed: Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga di masa depan mungkin lebih lambat dari perkiraan pasar. Suku bunga acuan tetap dipertahankan pada kisaran 4,25%-4,50%. Hal ini membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi kurang menarik bagi investor.
Meskipun demikian, SPDR Gold Trust (GLD), ETF emas terbesar di dunia, melaporkan peningkatan kepemilikan sebesar 0,30% menjadi 950,24 ton pada 20 Juni 2025. Ini menunjukkan bahwa beberapa investor besar masih melihat emas sebagai aset strategis jangka panjang.
Analis Tai Wong dari Reuters menyatakan bahwa emas perlu kembali ke level US$ 3.400 untuk memberikan sinyal positif bagi para pembeli.
Meskipun mengalami penurunan mingguan, emas telah mencatatkan kinerja yang kuat sepanjang tahun 2025, dengan kenaikan hampir 30%. Kenaikan ini didorong oleh ketidakpastian global, masalah fiskal di AS, dan peningkatan permintaan dari bank sentral serta investor Tiongkok.
Ekonom Hamad Hussain dari Capital Economics berpendapat bahwa emas akan tetap menjadi pilihan utama bagi investor selama ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran fiskal AS masih ada.
Namun, Jerome Powell mengingatkan bahwa risiko inflasi tetap tinggi, terutama dengan rencana kenaikan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas harga emas dalam jangka pendek.
Itulah rangkuman lengkap mengenai emas diobral pesta pora usai harga runtuh seketika yang saya sajikan dalam business, news, indonesia, dunia Silakan bagikan informasi ini jika dirasa bermanfaat kembangkan hobi positif dan rawat kesehatan mental. Silakan share kepada rekan-rekanmu. lihat artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI