Emas Meroket! Rekor Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah.

Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Di Sini saya akan mengupas informasi menarik tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Artikel Yang Menjelaskan Business, News, Indonesia, Dunia Emas Meroket Rekor Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.

Harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat, 29 Agustus 2025, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). Data inflasi Amerika Serikat (AS) yang sesuai dengan perkiraan telah memicu optimisme di kalangan investor.

Menurut David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, ekspektasi pemangkasan suku bunga, bahkan mungkin dua kali tahun ini, secara umum mendukung harga komoditas, termasuk emas dan perak. Harga emas ditutup pada US$ 3.446,75 per troy ons, melonjak 0,9%.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga ini juga menyebabkan dolar AS melemah. Indeks dolar jatuh ke 97,71, menuju penurunan bulanan sebesar 2,2%. Inflasi AS tercatat naik 0,2% secara bulanan dan 2,6% secara tahunan, sesuai dengan perkiraan.

Kenaikan harga emas ini memperpanjang tren positif selama empat hari berturut-turut, dengan total penguatan mencapai 2,4%. Lonjakan harga emas juga didukung oleh data inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS.

Harga penutupan kemarin juga menjadi yang tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor sebelumnya di US$ 3.432,19 per troy ons yang tercipta pada 13 Juni 2025. Laju inflasi ini membuat para trader meningkatkan taruhan mereka atas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed bulan September menjadi hampir 89% probabilitas, naik dari 85% sebelum rilis data.

Selain itu, ketidakpastian seputar independensi The Fed juga turut menopang harga emas. Seorang hakim federal akan mempertimbangkan apakah akan memblokir sementara waktu upaya Presiden Donald Trump untuk memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook.

Emas diuntungkan dari ketidakpastian ini (seputar independensi The Fed), terlihat dari arus masuk ke ETF emas yang hampir 15 ton dalam dua hari terakhir. Meski begitu, potensi kenaikan emas di atas US$3.400 terlihat semakin terbatas, tulis Commerzbank dalam catatannya.