• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Emas Terseok: Akankah Harga Terus Merunduk Lesu?

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Di Titik Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Business, News, Indonesia, Dunia. Artikel Terkait Business, News, Indonesia, Dunia Emas Terseok Akankah Harga Terus Merunduk Lesu lanjut sampai selesai.

    Table of Contents

Pada tanggal 21 Agustus 2025, harga emas global mengalami penurunan tipis sebesar 0,25%, berada di level US$3.338,46 per troy ons. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) menunjukkan penguatan dengan kenaikan 0,41% ke level 98,62.

Perdagangan hari ini, 22 Agustus 2025, hingga pukul 06.28 WIB, harga emas di pasar spot kembali melemah 0,02% dan berada di posisi US$3.337,92 per troy ons. Pelemahan ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap pidato Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, dalam simposium Jackson Hole.

Penguatan dolar AS turut memengaruhi harga emas. Investor menantikan petunjuk kebijakan moneter AS dari Powell. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.

Data klaim pengangguran awal di AS menunjukkan peningkatan signifikan, naik 11.000 menjadi 235.000 pada pekan kedua Agustus, melampaui ekspektasi pasar. Ini merupakan lonjakan mingguan tertinggi dalam delapan minggu terakhir.

Analis Marex, Edward Meir, berpendapat bahwa jika Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga pada bulan September, dampaknya mungkin terbatas karena sudah diantisipasi pasar. Namun, jika Powell mengindikasikan potensi penurunan suku bunga lebih lanjut di bulan Oktober, November, atau Desember, dolar AS berpotensi melemah dan harga emas bisa menguat.

The Fed telah mempertahankan suku bunga sejak Desember. Namun, pelaku pasar memperkirakan peluang 71% untuk penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada bulan September, menurut perangkat FedWatch CME.

Kenaikan DXY membuat emas yang dikonversi dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional. Data ekonomi AS terbaru juga menjadi perhatian pelaku pasar, menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja.

Perusahaan riset Fitch Solutions, BMI, merevisi perkiraan harga emas tahun 2025 naik US$150 menjadi US$3.250 per troy ons pada tanggal 20 Agustus 2025. BMI memperkirakan harga emas akan tetap tinggi dalam beberapa minggu mendatang karena pasar bersiap menghadapi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September. Namun, mereka meyakini bahwa kenaikan harga emas setelah pemangkasan suku bunga akan terbatas karena sebagian besar sudah tercermin dalam harga.

Begitulah uraian mendalam mengenai emas terseok akankah harga terus merunduk lesu dalam business, news, indonesia, dunia yang saya bagikan Semoga artikel ini menjadi langkah awal untuk belajar lebih lanjut selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. silakan share ke rekan-rekan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.