• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Epilepsi: Fakta Tersembunyi, Bukan Kutukan yang Disalahpahami.

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Pada Detik Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Konten Yang Membahas Lifestyle, News, Indonesia, Trends Epilepsi Fakta Tersembunyi Bukan Kutukan yang Disalahpahami Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Jakarta, 18 Juli 2025 - Epilepsi, sebuah gangguan neurologis yang sering disalahpahami, menjadi fokus perhatian. Dr. Aris Catur Bintoro, Sp.S., dalam konferensi pers Wellesta, menekankan bahwa epilepsi bukanlah penyakit yang boleh dianggap remeh.

Beliau menjelaskan bahwa epilepsi adalah penyakit kronis otak yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau status sosial. Sayangnya, banyak stereotip negatif yang beredar di masyarakat, salah satunya adalah anggapan bahwa epilepsi menular melalui air liur. Anggapan ini keliru dan berdampak buruk pada pelayanan terhadap penyandang epilepsi.

Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak, yang menyebabkan kejang. Penting untuk diingat bahwa tidak semua kejang berarti epilepsi. Untuk diagnosis yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk wawancara medis (seringkali dengan orang di sekitar pasien), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Terdapat dua jenis utama kejang pada epilepsi: kejang umum dan kejang parsial. Kejang parsial kompleks ditandai dengan penurunan kesadaran, tatapan kosong, dan gerakan berulang seperti menggosok tangan atau mengunyah.

Pengobatan epilepsi bervariasi, mulai dari pemberian obat-obatan, terapi, diet khusus, hingga operasi. Pada lebih dari separuh kasus epilepsi pada anak-anak, kejang dapat dikendalikan dengan pengobatan yang rutin dan tepat.

Penting untuk diingat bahwa epilepsi bukanlah penyakit menular. Berinteraksi dengan pengidap epilepsi tidak berbahaya. Dengan pemahaman yang benar, kita dapat menghilangkan stigma negatif dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada mereka yang hidup dengan epilepsi.

Tabel: Jenis Kejang pada Epilepsi

Jenis Kejang Deskripsi
Kejang Umum Melibatkan seluruh tubuh.
Kejang Parsial Hanya melibatkan sebagian tubuh.
Kejang Parsial Kompleks Menyebabkan penurunan kesadaran dan gerakan berulang.

Sekian penjelasan tentang epilepsi fakta tersembunyi bukan kutukan yang disalahpahami yang saya sampaikan melalui lifestyle, news, indonesia, trends Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda tetap semangat berkarya dan jaga kesehatan tulang. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang di sekitarmu. terima kasih banyak.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.