Expo Osaka 2025: Investor Global Kepincut Potensi Investasi Indonesia.

Newsmenit.com Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Di Momen Ini saatnya berbagi wawasan mengenai News, Indonesia. Artikel Yang Fokus Pada News, Indonesia Expo Osaka 2025 Investor Global Kepincut Potensi Investasi Indonesia lanjut sampai selesai.

Pada tanggal 27 Mei 2025, Indonesia merayakan National Day di World Expo 2025 Osaka, menandai partisipasi aktif dalam ajang internasional tersebut. Momen ini menjadi platform untuk mempromosikan potensi, inovasi, dan produk unggulan Indonesia kepada dunia, serta mempererat hubungan persahabatan dengan Jepang dan negara-negara lainnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyambut baik minat investasi dari Jepang, khususnya di sektor manufaktur, digital, dan pariwisata. Beliau menekankan bahwa investasi, meskipun tidak selalu berskala besar, membawa teknologi yang signifikan untuk meningkatkan daya saing industri Indonesia. Kolaborasi dengan pelaku usaha di Jawa Timur dan seluruh Indonesia diharapkan dapat memperkuat basis manufaktur dan industri nasional.

Chairman ISHA, Hiroaki Yumoto, menyatakan harapannya untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, dalam memajukan industri. Kerjasama ini dapat dilakukan dengan universitas, insinyur, serta perusahaan kecil dan menengah di Osaka, yang dikenal sebagai pusat teknologi industri terkemuka di dunia. Yumoto menekankan pentingnya koneksi yang kuat dalam bidang lingkungan, ekonomi hijau, dan investasi hijau.

Emil Dardak menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang menjajaki potensi kerjasama bisnis dengan Jepang, termasuk penyederhanaan prosedur dan peningkatan sinergi. Kawasan ekonomi khusus di Jawa Timur diharapkan dapat menarik minat investor asing sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka mengusung tema Harmoni Untuk Masa Depan Berkelanjutan dan Kolaboratif. Acara ini menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan keragaman budaya dan kemajuan bangsa kepada dunia, serta menjalin kerjasama global yang saling menguntungkan.

Salah satu tantangan yang dihadapi Jepang adalah kekurangan generasi muda di sektor manufaktur, yang berpotensi menghentikan perkembangan teknologi terbaik. Oleh karena itu, diharapkan generasi muda dari negara lain dapat mempelajari dan menerapkan teknologi tersebut di negara masing-masing. Melalui kolaborasi ini, Indonesia dapat menyerap teknologi terkini dan meningkatkan daya saing industri manufaktur.