• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Femisida 2024: Provinsi Rawan, Perempuan Terancam Bahaya!

img

Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Dalam Tulisan Ini aku mau menjelaskan Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang banyak dicari orang. Panduan Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Femisida 2024 Provinsi Rawan Perempuan Terancam Bahaya Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

Pada tanggal 30 Juni 2025, Jakarta Feminist memaparkan laporan yang mengungkap fakta mencengangkan tentang femisida di Indonesia. Femisida, menurut Sidang Umum Dewan HAM PBB, adalah pembunuhan perempuan yang didorong oleh kebencian, dendam, atau pandangan bahwa perempuan adalah properti.

Laporan tersebut menyoroti bahwa banyak kasus femisida berawal dari hal-hal sepele, seperti teguran atas KDRT atau aktivitas live di media sosial. Namun, yang lebih penting, laporan ini menekankan bahwa pembunuhan terhadap perempuan seringkali merupakan puncak dari rangkaian kekerasan yang diabaikan.

Secara geografis, Papua Selatan menjadi wilayah paling rentan dengan angka 0,76 kasus per 100.000 perempuan, diikuti oleh Papua Barat Daya dan Bangka Belitung. Situasi di Papua diperburuk oleh konteks militerisme yang menyebabkan kekerasan berlapis dan sulit diakses keadilan.

Ironisnya, 48% pelaku femisida adalah pasangan atau mantan pasangan korban, dan 53% kasus terjadi di rumah korban, tempat yang seharusnya aman. Hal ini menambah trauma bagi keluarga korban dan mengaburkan pemahaman publik tentang kekerasan berbasis gender.

Laporan tersebut juga mengkritik pemberitaan media yang seringkali hiperbolik (35%) dan tidak melindungi privasi korban (23%). Minimnya peliputan yang etis dan sensitif gender menunjukkan bahwa media masih sering gagal berpihak pada korban, ujar Syifana Ayu Maulida dari Jakarta Feminist.

Femisida bukan hanya soal kematian, tapi proses panjang kekerasan yang kerap diabaikan, dimulai dari kontrol emosional, fisik, hingga akhirnya merenggut nyawa, tambah Syifana. Laporan ini juga menyoroti bahwa banyak kasus diawali dengan kekerasan ringan yang tidak ditangani serius.

Penyebab Utama Femisida:

Budaya Patriarki Relasi Kuasa yang Timpang
Sistem Hukum yang Tidak Berpihak Kurangnya Kesadaran Publik

Selama budaya patriarki, relasi kuasa yang timpang, dan sistem hukum yang tak berpihak dibiarkan, maka pembunuhan terhadap perempuan akan terus terjadi, tegas Syifana. Oleh karena itu, diperlukan upaya komprehensif untuk mengatasi akar masalah femisida dan melindungi perempuan dari kekerasan.

Demikianlah informasi seputar femisida 2024 provinsi rawan perempuan terancam bahaya yang saya bagikan dalam lifestyle, news, indonesia, trends Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. silakan share ke temanmu. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.