Femisida Mengintai: Tragedi di Sekitar Kita, Sering Terabaikan.

Newsmenit.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Di Sini mari kita telusuri Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang hangat diperbincangkan. Artikel Ini Menawarkan Lifestyle, News, Indonesia, Trends Femisida Mengintai Tragedi di Sekitar Kita Sering Terabaikan Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.
Pada tanggal 30 Juni 2025, dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, isu femisida kembali mengemuka. Femisida, menurut definisi Sidang Umum Dewan HAM PBB, adalah pembunuhan perempuan yang dilatarbelakangi oleh kebencian, dendam, atau pandangan bahwa perempuan adalah objek kepemilikan.
Chandy Eng dari Gender and Development for Cambodia menyoroti bahwa di banyak negara, termasuk Kamboja, kasus pembunuhan perempuan seringkali hanya dianggap sebagai konflik domestik, bukan sebagai femisida.
Siti Aminah Tardi, Komisioner Komnas Perempuan periode 2020-2024, menambahkan bahwa sistem hukum yang belum mengakui motif gender sebagai faktor penting menyebabkan femisida seringkali tidak terdeteksi.
Di Indonesia, femisida hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari pembunuhan akibat kekerasan dalam rumah tangga hingga pembunuhan yang disertai kekerasan seksual. Pola kekerasan yang mengarah pada pembunuhan seringkali sulit diprediksi.
Data kematian perempuan di Asia Tenggara umumnya tersedia, namun analisis berdasarkan motif gender masih sangat minim. Tanpa penamaan dan analisis yang tepat, pencegahan menjadi sulit dilakukan. Faktor-faktor seperti pornografi, konsumsi alkohol, dan relasi kuasa juga memperburuk risiko kekerasan ekstrem terhadap perempuan.
Kekerasan ekstrem yang berujung pada kematian terus berulang dan seringkali diawali dengan pola kekerasan yang diabaikan. Ketika perempuan dibunuh karena identitasnya sebagai perempuan, itu adalah femisida. Namun, karena tidak diakui, masalah ini tidak terlihat sebagai isu sistemik.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar korban berusia 18-35 tahun dan dibunuh dengan cara brutal, seperti dipukul, ditusuk, dibakar, atau bahkan dimutilasi. Tubuh perempuan seringkali dianggap sebagai objek kepemilikan dalam masyarakat patriarkal.
Daerah-daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap femisida. Sayangnya, belum ada sistem pendataan nasional yang secara spesifik memantau femisida sebagai isu terpisah dari pembunuhan biasa.
Untuk mengatasi femisida, negara harus mengakui bahwa ini bukan sekadar kejahatan biasa, melainkan pelanggaran hak asasi manusia. Upaya penyelamatan dimulai dengan menamai kekerasan, melihat polanya, dan membangun sistem pencegahan.
Solusi jangka panjang mencakup pengakuan hukum terhadap femisida, pembentukan sistem data dan observatorium femisida nasional, serta pelatihan aparat agar peka terhadap pola kekerasan berbasis gender. Pentingnya pengakuan dan penanganan femisida sebagai isu serius tidak bisa diabaikan.
Femisida adalah masalah kompleks yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
Terima kasih atas kesabaran Anda membaca femisida mengintai tragedi di sekitar kita sering terabaikan dalam lifestyle, news, indonesia, trends ini hingga selesai Mudah-mudahan tulisan ini membuka cakrawala berpikir Anda tetap produktif dalam berkarya dan perhatikan kesehatan holistik. Jika kamu peduli Terima kasih
✦ Tanya AI