Firdaus: Pendaki Hilang di Binaiya, Takdir Tragis Terungkap.

Newsmenit.com Semoga kamu tetap berbahagia ya, Di Momen Ini aku mau menjelaskan apa itu Travel, Indonesia, Trens, Dunia secara mendalam. Artikel Ini Menyajikan Travel, Indonesia, Trens, Dunia Firdaus Pendaki Hilang di Binaiya Takdir Tragis Terungkap Jangan lewatkan informasi penting
Table of Contents
Pada tanggal 4 Mei, Iptu Affan Slamet, Kapolsek Tehoru, menyampaikan kepada wartawan bahwa pencarian Firdaus mengalami kendala akibat jaringan komunikasi yang buruk dan cuaca yang tidak mendukung, meskipun ritual dan penggunaan drone telah diupayakan.
Muhamad Arafah, Kepala Basarnas Ambon, mengumumkan pada Senin, 5 Mei, bahwa operasi SAR dihentikan sesuai SOP Basarnas setelah 7 hari pencarian tanpa tanda-tanda penemuan korban.
Kacuk Seto Purwanto, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Manusela, menjelaskan pada Selasa, 29 April 2025, bahwa kondisi angin kencang dan kabut saat kejadian menjadi faktor penghambat. Jalur pendakian Gunung Binaiya ditutup sementara mulai 29 April hingga 11 Mei 2025.
Firdaus dilaporkan hilang pada Sabtu, 26 April 2025, sekitar pukul 17.30 WIT di jalur pendakian Gunung Binaiya, Nasapeha, Kecamatan Tehoru. Korban terpisah dari rombongannya saat tiba di jalur pendakian.
Upaya pencarian melibatkan tim smart patroli, namun belum membuahkan hasil. Penutupan jalur pendakian berlangsung selama 13 hari. Pencarian tahap kedua dimulai pada Senin, 12 Mei, setelah evaluasi personel.
Awalnya, tim pendaki terdiri dari enam orang termasuk korban dan dua porter yang turun dari puncak Gunung Binaiya. Rekan korban dan polisi kehutanan sempat mencari, namun tidak berhasil menemukan Firdaus.
Balai Taman Nasional Manusela menutup jalur pendakian Gunung Binaiya setelah kejadian ini, dengan koordinasi bersama keluarga korban. Pencarian difokuskan di jalur pendakian Nasapeha, lokasi terakhir Firdaus terpisah dari rombongan.
Deny, seorang relawan, menyatakan bahwa relawan dan masyarakat siap melakukan pencarian dengan metode penjelajahan ke lokasi yang diperkirakan sebagai tempat Firdaus tersesat.
Pada Minggu, 18 Mei, Deny menginformasikan bahwa jenazah Firdaus sedang dalam proses evakuasi dari lembah air terjun Sungai Yahe dengan kedalaman sekitar 70-80 meter. Jika cuaca mendukung, jenazah akan tiba dalam sehari perjalanan dan diserahkan kepada keluarga di Desa Piliana.
Deny belum bisa memastikan penyebab kematian Firdaus dan menunggu hasil pemeriksaan medis atau forensik untuk memastikan penyebabnya.
Pencarian sempat dihentikan pada 4 Mei, namun dilanjutkan kembali atas permintaan berbagai pihak, termasuk keluarga. Hambatan utama dalam operasi pencarian adalah jaringan sinyal yang buruk dan cuaca yang tidak mendukung.
Demikian penjelasan menyeluruh tentang firdaus pendaki hilang di binaiya takdir tragis terungkap dalam travel, indonesia, trens, dunia yang saya berikan Terima kasih telah membaca hingga akhir tetap produktif dalam berkarya dan perhatikan kesehatan holistik. Jangan lupa untuk membagikan kepada sahabatmu. Sampai bertemu di artikel menarik lainnya. Terima kasih banyak.
✦ Tanya AI